Sukses

Moge Tidak Terlihat Seksi di Mata Perusahaan Asuransi

Pasar sepeda motor gede (moge) yang masuk dalam segmen premium ternyata terlihat seksi bagai perusahaan asuransi. Kenapa?

Liputan6.com, Jakarta - Asuransi kendaraan memang lebih banyak diminati oleh pemilik kendaraan roda empat. Sedangkan untuk empunya roda dua, terlebih sepeda motor standar yang mendominasi pasar (bukan motor gede alias moge) belum terlalu peduli dengan pentingnya asuransi.

Namun, jika berbicara asuransi sepeda motor premium (moge) justru tidak terlalu menarik bagi perusahaan asuransi. Salah satunya, Adira Insurance, yang mengaku biaya perbaikan moge tidak sebanding dengan premi yang dibayarkan oleh para pemilik kendaraan.

"Kita pernah cover (moge) beberapa kali. So far, klaimnya lebih tinggi. Kita tidak bisa pasang biaya lebih mahal, jadi bukannya kita tidak mau (melebarkan bisnis asuransi moge)," jelas Wayan Pariama, Chief Marketing Officer-Director Adira Insurance saat berbincang dengan Liputan6.com, di bilangan Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, untuk premi moge ini biasanya sekitar 3,5 persen dari harga kendaraan. Jadi, dengan melihat kondisi tersebut, Adira Insurance memang tidak menjual massal paket asuransi untuk moge, dan hanya diberikan kepada konsumen secara selektif.

"Contoh, moge yang banyak krom atau yang panelnya banyak. Jika sudah jatuh (kecelakaan), minta diganti semua. Knalpot bisa Rp40 sampai 50 juta. Begitu juga dengan moge fairing, jika sudah jatuh, ganti fairing bawah bisa Rp6 juta, fairing atas Rp8 juta," tegasnya.

Jadi, paket asuransi untuk moge ini ditawarkan kepada konsumen dengan melihat beberapa faktor. "Jadi sesuai request, kita tahu mogenya apa, kita tahu cara pakainya," pungkasnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemilik Sepeda Motor Belum Peduli Pentingnya Asuransi Kendaraan

Bagi pemilik mobil dengan harga tinggi, mengikuti asuransi sepertinya sudah menjadi sesuatu yang penting. Pasalnya, banyak manfaat jika sudah memiliki jaminan tersebut, seperti penggantian biaya saat kendaraan kesayangan hilang atau rusak karena kecelakaan atau hal lainnya.

Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi pemilik sepeda motor. Bahkan, bisa dibilang para empunya roda dua ini masih belum peduli dengan pentingnya mengikuti asuransi, terlebih asuransi yang tidak dipaketkan dengan leasing saat pembelian kendaraan secara kredit.

"Perbandingan asuransi mobil dan motor ini 60 persen banding 40 persen. Namun, angka tersebut kan karena banyak asuransi yang memang sudah dipaketkan oleh leasing saat membeli secara kredit. Tapi, jika asuransi yang sukarela atau saat proses kredit sudah selesai (asuransi juga habis), itu hanya kurang dari dua persen," jelas Wayan Pariaman Chief Marketing Officer Director PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance), saat ditemui di bilangan Jakarta Pusat, belum lama ini.

Lanjutnya, banyak faktor pemilik sepeda motor yang masih enggan mengikuti asuransi. Salah satunya, tidak mengetahui informasi atau masih bingung mendapatkan asuransi tersebut.

"Kami buatkan produk untuk asuransi sepeda motor, Motopro dengan berbagai promo seperti mengikuti di periode tertentu bonus helm juga. Tapi, tetap animo orang yang selesai leasing dan asuransi putus juga tidak banyak, karena masih merasa itu sukarela bukan keharusan," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.