Sukses

Menjajal Fitur Keselamatan Honda Sensing di Accord 2019, Bisa Diandalkan?

Untuk menguji kemampuan Honda Sensing, PT Honda Prospect Motor selaku Agen Pemegang Merek Honda di Indonesia melakuan pengujian di Bridgestone Proving Ground, Karawang.

Liputan6.com, Jakarta - All new Honda Accord generasi kesepuluh telah meluncur secara resmi pada Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang Selatan. Berstatus all new, pembaruannya meliputi segala sektor. Satu fitur keselamatan yang diperkenalkan di Accord terbaru adalah Honda Sensing.

Honda Sensing mampu membantu pengemudi menghindari dan meminimalisir potensi kecelakaan saat berkendara. Sistem ini meliputi fungsi Collision Mitigation Brake System (CMBS) yang terintegrasi dengan Forward Collision Warning (FCW), Road Departure Mitigation System (RDM) yang terintegrasi dengan Lane Departure Warning (LDW), Lane Keeping Assist System (LKAS), Adaptive Cruise Control (ACC) yang terintegrasi dengan Low Speed Follow (LSF) dan Auto-High Beam.

Untuk menangkap data-data yang diperlukan, Honda Sensing dilengkapi kamera yang ditempatkan di kaca bagian atas dan radar khusus di bumper depan.

Untuk menguji kemampuan Honda Sensing, PT Honda Prospect Motor selaku Agen Pemegang Merek Honda di Indonesia melakuan pengujian di sirkuit Bridgestone Proving Ground, Karawang.

Sirkuit tersebut diberikan beragam rintangan untuk mensimulasikan beragam kondisi yang dapat mengaktifkan fitur-fitur yang dimiliki oleh Honda Sensing.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Saksikan Videonya di Bawah Ini:

3 dari 5 halaman

Lane Keep Assist System

Area pertama adalah pengujian fitur LKAS (Lane Keep Assist System) dan Road Departue Mitigation (RDM). Area ini merupakan perpaduan tikungan dan jalanan lurus sepanjang 800 meter. Terdapat marka jalan yang dapat dibaca oleh sistem Honda Sensing.

Fitur Honda Sensing yang aktif secara otomatis adalah RDM dan CMBS. RDM dan LKAS aktif di atas 72 km/jam. LKAS perlu diaktifkan terlebih dahulu melalui tombol yang berada di lingkar kemudi.

LKAS dan RDM dapat mengoreksi sudut lingkar kemudi jika diperlukan. Misalkan mobil terlihat akan berpindah jalur tanpa disengaja (misalkan dari jalur 3 ke jalur 2), dan saat mobil akan benar-benar keluar jalur (akan melewati marka putih yang tak putus). Saat saya mencoba lepas tangan di sirkuit tertutup, Honda Sensing melakukan tugasnya dengan baik. Hanya saja, Honda Sensing akan mengingatkan agar pengemudi memegang lingkar kemudi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4 dari 5 halaman

Adaptive Cruise Control + Low Speed Follow

Fitur Adaptive Cruise Control adalah salah satu fitur yang berguna saat perjalanan jauh di jalan tol. Berbeda dengan cruise control biasa, adaptive artinya kecepatan mobil dapat menyesuaikan dengan kecepatan mobil di depan. Bahkan, jika mobil di depan berhenti, mobil pun akan melakukan pengereman secara otomatis.

Fitur ini akan berguna jika keadaan padat merayap seperti yang sering terjadi di tol Cikampek. Demi keselamatan, jika mobil berhenti lebih dari tiga detik dan mobil di depan melaju, maka mobil akan meminta pengemudi untuk menekan tombol Res agar fitur adaptive cruise control dilanjutkan. Jika kendaraan berhenti tak sampai 3 detik, mobil akan melaju secara perlahan tanpa perlu menunggu input dari pengemudi. 

Anda dapat mengatur laju kecepatan mobil maksimal dan juga mengatur tingkatan jarak (short, medium, long, atau extra long) mobil dengan mobil yang berada di depannya.

Saat perjalanan ke Bandung, fitur ini membuat berkendara jarak jauh lebih nyaman. Anda tak perlu lagi memainkan pedal gas dan rem untuk menyesuaikan kecepatan dengan mobil di depan. Fitur ini akan sangat membantu saat perjalanan mudik Lebaran nantinya.

 

 

 

5 dari 5 halaman

Collision Mitigation Brake System

Collision Mitigation Brake System (CMBS) berfungsi untuk mencegah tabrakan terjadi. Awalnya sistem Forward Collision Warning (FCW) akan memberikan peringatan audio dan visual jika mendeteksi potensi tabrakan. Jika pengemudi dinilai tidak mengambil tindakan, sistem CMBS menerapkan beberapa tahap pengereman, bahkan sistem ini bisa melakukan pengereman total hingga mobil berhenti.

Yang perlu diingat, Honda sendiri mengklaim sistem Honda Sensing ini bersifat mendukung saja, bukan nirsopir, sehingga pengemudi tetap bertanggung jawab dan berperan aktif saat berkendara. Honda mengakui sistem kerja Honda Sensing dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya, seperti kondisi cuaca dan kecepatan mobil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.