Sukses

Jangan Panik, Ikuti 4 Langkah Ini Saat Ban Pecah di Jalan Tol

Pecah ban menjadi salah satu sumber kecelakaan di jalan tol. Pasalnya, banyak pengendara mobil yang tidak tahu bagaimana bereaksi ketika hal tersebut terjadi

Liputan6.com, Jakarta - Ban Pecah menjadi salah satu sumber kecelakaan di jalan tol. Pasalnya, banyak pengendara mobil yang tidak tahu bagaimana bereaksi ketika hal tersebut terjadi, dan salah bertindak akan berujung pada kecelakaan fatal.

Begini langkah mengatasi situasi pecah ban saat berkendara di jalan tol, dilansir dari lama resmi Auto2000:

1. Jangan rem mendadak

Pecah ban sebetulnya merupakan kejadian yang berbahaya, tapi jika sudah terjadi, pecah ban masih bisa dikendalikan. Pada dasarnya, jangan pernah panik, dan jangan pula melakukan pengereman, apalagi pengereman mendadak yang malah bikin mobil tak terkendali.

Ketika rem diinjak, bobot mobil akan pindah ke depan dan setir akan semakin menarik ke arah ban pecah. Dalam situasi seperti ini, sulit buat Anda untuk prediksi arah gerak mobil. Bahkan jika pengereman terlalu keras dan ada momentum, mobil bisa terpelanting dan terbalik.

2. Kendalikan kemudi

Rasakan ban sebelah mana yang pecah, jika ban depan, maka harus menahan arah kemudi agar tetap lurus lebih kuat karena setir akan tertarik ke arah ban yang pecah.

Selain itu, jangan melakukan manuver berlebihan seperti membelokkan setir ke arah berlawanan yang malah akan membuat mobil terpelanting dan berpotensi terbalik. Tenang dan jaga emosi. Kalau ban pecah di bagian belakang, relatif tidak menyulitkan karena kontrol tetap ada di ban depan yang tidak bermasalah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Kurangi Kecepatan

Lepaskan pedal gas dan turunkan gigi secara gradual sambil menahan kemudi agar mobil tidak bergerak liar. Usahakan jangan sampai mobil membuang bodi ke kanan atau kiri. Kalau kecepatan sudah mulai berkurang, secara perlahan arahkan kendaraan ke kiri jalan, jangan lupa nyalakan lampu sein ke kiri.

Meski tidak disarankan karena hanya boleh dipakai saat mobil berhenti, Anda bisa nyalakan lampu darurat alias hazard untuk kasih sinyal ke mobil lain di belakang bahwa mobil Anda bermasalah.

Terus pantau kondisi di belakang lewat kaca spion. Bahkan agar lebih yakin, bisa tengok langsung suasana di belakang. Anda bisa mulai sedikit menekan pedal rem saat mobil sudah berjalan lambat dan berada di lajur sebelah kiri.

Bila kurang yakin, biarkan saja mobil terus bergerak, dengan catatan kondisi di depan masih aman. Jika kecepatan sudah cukup lambat, arahkan mobil ke bahu jalan dan biarkan mobil berhenti lantaran kehabisan momentum.

4. Pasang segitiga pengaman

Pastikan posisi berhenti mobil sudah aman dan tidak mengganggu lalu lintas dengan memberi ruang yang cukup dengan badan jalan. Nyalakan lampu hazard, dan pasang segitiga pengaman.

Segera lakukan penggantian ban yang bocor tersebut. Pastikan posisi Anda aman dari potensi kena tabrak dari belakang. Langsung bereskan dan jalan kembali saat ban cadangan sudah dipasang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.