Sukses

Aston Martin DBX Berpotensi Diperebutkan Wanita

Tidak sedikit kaum hawa menggandrungi mobil berpostur besar seperti SUV. Inipun terjadi secara global, bukan hanya di negara tertentu.

Liputan6.com, Jakarta - Tidak sedikit kaum hawa menggandrungi mobil berpostur besar seperti SUV. Inipun terjadi secara global, bukan hanya di negara tertentu. 

Simon Sproule, Head of Marketing Aston Martin Global mengatakan, ada banyak alasan mengapa wanita lebih suka SUV.

"Mereka bisa mendapatkan rasa aman, terlindungi, dan memiliki visibilitas yang baik. Mobil jenis ini, memiliki banyak elemen yang berkorelasi kuat dengan apa yang diinginkan wanita. Betul, mobil tinggi semacam ini juga jelas menarik bagi kaum adam. Tetapi ada hubungan yang lebih erat lagi, dengan apa yang wanita butuhkan," katanya.

"Kami rasa, titik awal perubahan pangsa pasarnya secara global, adalah saat transformasinya menjadi crossover. Desain ini berhasil memperhalus image SUV (khususnya ladder frame) dari mobil pekerja, menjadi mobil yang fashionable bersasis monokok. Sehingga, rasa berkendaranya tetap seperti mobil sedan," tambahnya.

Ada benarnya apa yang dikatakan Sproule. Di Indonesia, fenomena ini kami rasa juga terjadi. Sacara kasat mata sering kali terlihat mobil semacam Honda HR-V, VW Tiguan, dan sejenisnya dikendarai oleh wanita muda maupun paruh baya.

Maskulinitas SUV justru jadi hal menarik. Belum lagi spesifikasi yang menunjang kebutuhan sehari-hari. Misalnya ground clearance tinggi, serta ruang akomodasi yang luas. Membuat kaum hawa lebih percaya diri menggunakannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Data dan Fakta

Diluar itu, mereka pun memaparkan fakta bahwa penjualan mobil lebih banyak dipengaruhi oleh wanita.

“Delapan puluh persen dari penjualan mobil di dunia, ditentukan oleh wanita. Data ini bisa menjadi acuan, bahwa preferensi kendaraan mereka bisa memiliki dampak besar di pasar," ujar Sproule.

Dalam pengembangan DBX, mereka nampak serius menanggapi fakta yang dimaksud. Bahkan Aston Martin membuat sebuah karakter fiksi wanita, yang dinamakan Charlotte. Jadi, seakan-akan karakter ini adalah pelanggannya.

Sehingga pembuatan desain bodi, interior, rasa mengemudi, semuanya merujuk pada si karakter buatan sebagai referensi. Walau begitu, mereka menampik bahwa ini mobil yang seutuhnya di desain untuk wanita.

"Kami memang menggunakan karakter Charlotte sebagai referensi dari pembuatan DBX. Namun bukan berarti, secara khusus dibuat untuk wanita. Melainkan sebuah mobil yang akan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan layaknya Charlotte. Tujuan utama kami tetap menciptakan produk berparas cantik serta memiliki elemen yang menunjang pangsa pasar mobil luxury. Tak terkait apa jenis kelaminnya. Layaknya semua produk Aston Martin, daya tariknya bakal terpancar dari desain, performa, image heritage, dan tidak mainstream," tutup Sproule.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini