Sukses

Tesla Setop Produksi Model 3 Long Range RWD

Tesla memutuskan untuk berhenti memproduksi Model 3 varian Long Range Rear-Wheel Drive (LR RWD).

Liputan6.com, Jakarta - Tesla memutuskan untuk berhenti memproduksi Model 3 varian Long Range Rear-Wheel Drive (LR RWD). Keputusan ini tentu mengecewakan para penggemar Model 3.

Sebelumnya, Tesla juga menyudahi varian Standard Range Plus RWD. Itu artinya konsumen Tesla hanya punya pilihan Model 3 LR dan Performance dengan sistem penggerak All-Wheel Drive (AWD).

Melansir Autoevolution, tak diketahui perubahan tersebut sementara atau tidak. Hanya saja, Tesla menyebutkan bahwa pabrik Fremont segera berhenti produki untuk beberapa alasan.

"Pekan depan, kami akan menginformasikan tentang pesanan yang tidak lagi bisa kami kirim dan alternatif yang kami tawarkan," kata Palo Alto, dalam keterangan resmi melalui surat elektronik.

Mobil listrik ini bisa melaju hingga 96,5 kpj. Perbedaan waktu akselerasi RWD dan AWD sangat tipis, yakni 4,9 detik dan 4,4 detik. Harganya mulai USD 49.000 atau Rp 701,4 juta (Kurs USD 1 = Rp 14.315).

Sumber: Otosia.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tesla Tuduh Miliarder China Curi Rahasia Perusahaan

Diberitakan sebelumnya, perusahaan mobil listrik Tesla menuduh seorang miiarder asal China telah mencuri perusahaan. Ternyata, orang itu juga merupakan bekas insinyur Tesla.

Dilaporkan Bloomberg, miliarder He Xiaopeng (41) dituding mencuri rahasia dagang dari Tesla dan Apple. Informasi yang diduga ia curi adalah terkait autopilot, dan itu terjadi sebelum ia bekerja di XPeng sebagai chairman.

 

Xpeng Motors adalah startup asal China yang juga berbisnis kendaraan listrik pintar. He Xiaopeng membantah tuduhan Tesla dan berkata dirinya menghormati hak kekayaan intelektual.

"Saya juga seorang engineer komputer, dan saya sungguh menghormati kekayaan intelektual. Kami pun tidak akan senang bila HAKI kami diambil oleh pegawai," jelas He Xiaopeng. Ia juga menambahkan tidak akan meniru pesaing karena akan mengakibatkan perusahaan tidak kompetitif. 

Tuduhan Tesla datang delapan bulan setelah bekas pegawai Apple dituduh mencuri rahasia sensitif mengenai mobil tanpa awak yang Apple kembangkan. Pegawai itu juga memiliki hubungan dengan Xpeng.

Meski demikian, masalah ini masih sebatas ke tindakan para pegawai tersebut, dan belum mengarah ke Xpeng. Perusahaan itu pun sedang berusaha mengumpulkan dana hingga USD 5 miliar atau Rp 71,5 triliun (USD 1 = Rp 14.307).

Pesaing Tesla ini memiliki nama lengkap Guangzhou Xiaopeng Motors Technology Co. Ltd ini bermarkas di Guangzhou, Menurut data CB Insights memiliki valuasi sekitar USD 3,65 miliar (Rp 52,2 triliun).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.