Sukses

Mobil Nirsopir Mulai Digemari, Ini Buktinya

Beberapa tahun lalu mobil nirsopir atau autonomous masih diragukan oleh masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa tahun lalu mobil nirsopir atau otonom masih diragukan oleh masyarakat. Lembaga riset Pew Research pada 2017 menemukan bahwa 53 persen responden Amerika yang mereka survei mengatakan bahwa mobil yang juga diistilahkan 'self-driving' ini membuat mereka merasa 'sangat' atau 'agak' khawatir terkait dengan sejumlah insiden saat uji coba.

Seiring itu, kasus kecelakaan mobil robot atau otonom terjadi pada Maret 2018 lalu. Dalam kasus kali ini, mobil yang tengah duji oleh jasa layanan transportasi Uber menabrak dan menewaskan seorang perempuan pejalan kaki bernama Elaine Herzberg di Arizona.

Sekalipun demikian, ada pula tanggapan positif lainnya. Tanggapan ini datang dari hasil survei yang dilakukan oleh perusahaan Perancis yang menyediakan layanan konsultasi, teknologi, profesional, dan outsourcing, Capgemini.

Survei terhadap lebih dari 5.500 konsumen dan 280 eksekutif otomotif tersebut mendapati sebagian besar responden memberikan tanggapan positif terhadap teknologi ini.

Sejumlah harapan diutarakan responden bahwa mobil self-driving bisa menghemat waktu sekitar 6,5 jam seminggu, dan 63 persen mengatakan bahwa dengannya mereka bisa bersosialisasi dengan teman atau keluarga di dalam kendaraan, baik online maupun saat sama-sama di mobil.

Lalu 65 persen tanggapan positif lainnya datang dari mereka yang merasa kurang tidur dan bisa memanfaatkan waktu di mobil untuk memenuhi kebutuhan tidur. Artinya, mobil robot cocok buat mereka yang sibuk atau masyarakat yang kian hari kian sibuk dan kerap berlama-lama di jalan. Nah, bagaimana menurut Anda?

Sumber: Otosia.com

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Faktor-Faktor yang Mendukung Terwujudnya Mobil Nirsopir, Apa Saja?

Selain mobil listrik, industri otomotif juga tengah rajin melakukan pengembangan mobil tanpa sopir atau nirsopir. Namun, teknologi pengganti sopir dengan sebuah sistem ini masih dianggap terlalu berbahaya jika benar-benar diaplikasikan di jalan raya.

Melansir Autoevolution, Rabu (10/10/2018), faktor yang mampu membuat mobil nirsopir ini sukses harus adanya integrasi terkait penyediaan aturan yang sangat kuat.

 

 
 

 

Melihat hal tersebut, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mempersiapkan aturan agar mobil tanpa sopir bisa diproduksi massal. Laporan yang disebut Automated Vehicles 3.0 untuk mempersiapkan masa depan, terkait transportasi yang disertai dengan proyek percontohan untuk mengumpulkan komentar publik untuk mendukung pengujian dan memperluas mobil tanpa sopir ini secara aman.

Lebih khusus lagi, NHTSA berencana untuk menawarkan pembuat mobil lebih banyak pilihan ketika hadir di mana mobil ini diuji, dan lebih bebas memilih kombinasi perangkat lunak yang bisa digunakan.

Setelah mengumpulkan semua data dari industri, NHTSA berencana untuk membentuk program penelitian nasional untuk menguji mobil nirsopir. Meskipun begitu, NHTSA mengakui hingga saat ini belum memutuskan bagaimana menyusunnya, dan belum tahu berapa biayanya serta bagaimana lama waktu yang dibutuhkan.

3 dari 3 halaman

Laporan NHTSA

"NHTSA mengantisipasi bahwa data ini akan memberikan informasi yang diperlukan, sehingga lebih memungkinkan publik dan swasta untuk mewujudkan janji-janji dan mengatasi tantangan kendaraan tanpa sopir," tulis NHTSA dalam laporannya, yang diterbitkan 4 Oktober 2018 lalu.

Nantinya, jika laporan yang dibuat NHTSA ini selesai, semua pabrikan yang sudah siap memproduksi mobil tanpa sopir bisa memasarkan dan menyebarluaskan produk ini dengan aman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.