Sukses

Salam Perpisahan Unik dari BMW untuk Mantan Bos Mercedes-Benz

Dalam iklan berdurasi 53 detik ini, digambarkan seseorang yang mirip dengan Dr Z ini yang menghabiskan waktu hari terakhirnya di kantor Mercedes-Benz.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam industri otomotif global, kompetisi mobil mewah dikuasai oleh dua pabrikan, Mercedes-Benz dan BMW. Tidak hanya soal penjualan, dua jenama asal Jerman ini juga bersaing dalam hal teknologi dan aktifitas, seperti iklan.

Sejatinya, persaingan kedua merek sama negara ini, tidak lepas dari peran CEO Mercedes-Benz, Dieter Zetsche. Bahkan, pria yang akrab disapa Dr Z ini saat pensiun, per 22 Mei 2019 ini dibuatkan iklan sebagai salam perpisahan dari pesaing beratnya, BMW.

Dalam video yang diunggah BMW, dengan judul 'Retirement is about exploring your wide open future'.

Dalam iklan berdurasi 53 detik ini, digambarkan seseorang yang mirip dengan Dr Z ini yang menghabiskan waktu hari terkahirnya di kantor Mercedes-Benz.

Setelah melakukan perpisahan dengan karyawannya, Dr Z kemudian pulang menggunakan mobil Mercy, namun setelah mobil yang mengantarnya pulang, kemudian ia membuka pagarnya dan mengendarai sebuah BMW i8 roadster.

Di akhir video, terdapat tulisan "Thank you, Dieter Zetsche, for so many years of inspiring competition," menunjukan sebuah perpisahan yang sangat berkesan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengakuan Mengejutkan BMW Terkait Penjualan di Indonesia

Sebagai rival sejati, BMW Indonesia mengaku masih belum bisa menyaingi Mercedes=Benz dari sisi penjualan di pasar otomotif nasional beberapa tahun belakangan ini. Hal itu dikarenakan beberapa faktor penyebab.

Salah satu penyebab diakui Vice President of Sales BMW Indonesia Bayu Riyanto dikarenakan kapasitas produksi yang tersedia saat ini masih belum sebesar Mercedes-Benz.

"Sebetulnya dari kapasitas. Kita tahu kapasitas kami belum sebesar Mercedes-Benz. Jadi memang ini sedang growing. Memang kami dalam kondisi growing itu butuh produk, tipe, dan sales marketing yang segala macam. Makanya kami lagi butuh ke arah sana," kata Bayu di Jakarta.

Selain itu, pembatasan CKD juga dinilai sebagai salah satu penyebab penjualan BMW berada di bawah Mercedes-Benz.

"Iya CKD juga. Iya kita lihat memang berapa banyak kapasitas dengan kondisi yang ada. Berapa yang kita tawarkan ke market, hal itu sih memang yang saya lihat," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.