Sukses

Perhatikan Pergantian Gelap ke Terang atau Sebaliknya Saat di Jalan

Harus diwaspadai situasi peralihan saat berkendara dari terang ke gelap maupun gelap ke terang.

Liputan6.com, Jakarta - Mudik menggunakan kendaraan pribadi, seperti mobil masih menjadi pilihan yang paling menarik bagi masyarakat. Dengan waktu yang lebih fleksibel, dan lebih santai menjadi alasan utama banyak orang untuk tidak menggunakan kendaraan umum menuju ke kampung halaman.

Saat melakukan perjalanan jauh atau mudik menggunakan mobil, tidak hanya kondisi kendaraan yang harus diperhatikan tapi juga kondisi fisik pengemudi. Pasalnya, kini sudah tidak bisa diprediksi lagi, kapan waktu terbaik untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman.

Mungkin, para pemudik bisa berspekulasi dengan waktu keberangkatan malam hari bisa menghindari kemacetan. Terkadang, kita justru terjebak di kemacetan mengemudi dari malam hingga pagi hari. Begitu juga sebaliknya, saat berangkat pagi atau siang, bisa saja masih terjebak di jalan hingga malam hari.

Nah, untuk itulah harus diwaspadai situasi peralihan waktu berkendara dari terang ke gelap maupun gelap ke terang. Terutama pergantian dari gelap ke terang terlebih jika semalaman terus-terusan berkendara.

Melansir laman resmi Hyundai Indonesia, mengemudi di malam hari membutuhkan kerja ekstra dari tubuh kita, mulai dari otak, mata, tangan dan kaki. Mata yang paling berat bebannya, karena saat di gelap malam mata dipaksa untuk menyerap lebih banyak sinar agar pandangan ke jalan tetap terpantau. Belum lagi ketika ada sorot lampu dari kendaraan yang berlawanan arah.

Kalau sempat terhadang macet, mata juga terpapar selama berkali-kali oleh lampu rem kendaraan yang searah jalannya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gelap ke terang

Jika semalaman dipaksa untuk melek dalam gelap, hingga bertemu sinar matahari jelas kinerja mata akan terganggu. Di antaranya perih, ngantuk dan membuat otot mata capek. Hasilnya, mata akan menutup terus karena kelelahan.

Jika sudah demikian, tidak ada cara lain. Harus istirahat, baik fisik maupun mata. Istirahatkan otot mata sejenak, sekitar 10-15 menit. Bisa dengan cara dipejamkan, atau juga senam mata. Yakni dengan melakukan gerakan melihat benda jauh dan dekat secara berulang-ulang dengan ritme yang diatur.

Lihat juga yang berwarna hijau. Hamparan sawah menjadi salah satu titik yang cukup baik. Cara lainnya yakni dengan membilas mata dengan air suhu suam-suam kuku (hangat). Ingat ya, bukan air dingin. Untuk tubuh sendiri yang juga berkorelasi dengan mata, lakukan senam ringan. Gunanya untuk melancarkan otot dan persendian.

Tapi intinya adalah jangan lupa untuk beristirahat, jangan memaksakan diri jika memang sudah sangat Lelah. Gunakan juga kacamata hitam saat siang hari agar mata tak cepat lelah dan tidak silau.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.