Sukses

Tetap Fokus Berkendara Meski Sedang Berpuasa, Begini Caranya

Meski sedang menjalankan ibadah puasa, saat berkendaraan harus tetap fokus. Simak tipsnya agar bisa selalu fokus.

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan bukan berarti menghalangi umat muslim untuk beraktifitas seperti biasa, termasuk berkendara dari satu tempat ke tempat lain. Namun, namanya berkegiatan tanpa makan atau minum, tetap harus ada yang diperhatikan.

Pasalnya, dengan berpuasa, pastinya kadar gula darah dalam tubuh akan mengalami penurunan dan berpotensi mengalami dehidrasi. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang merasa lelah dan menjadi tidak sabar.

Nah, berikut tips menjaga fokus berkendara di bulan puasa dari Chevrolet Indonesia:

1. Penuhi Asupan Gizi

Saat sahur, jangan pernah lupakan konsumsi karbohidrat kompleks yang ada di dalam nasi merah, ubi, jagung, roti gandum, dan makanan lainnya.

Asupan protein dan lemak juga tidak boleh ditinggalkan, karena jika kita tidak mengkonsumsinya, dikhawatirkan badan akan mudah terasa lemah di siang hari.

2. Jaga tubuh tetap terhidrasi

Ketika sahur atau berbuka, kita dapat mengkonsumsi jus buah yang membantu proses pencernaan tetap lancar sekaligus menjaga asupan vitamin dan nutrisi baik lainnya yang penting bagi tubuh.

Selain itu, pastikan agar Anda minum 8 gelas air putih demi mencukupi kebutuhan cairan tubuh sekaligus mencegah dehidrasi.

3. Hindari makanan pedas dan asam

Sebaiknya Anda menghindari makanan yang pedas dan juga asam karena hal ini dapat mengganggu fungsi lambung dan pencernaan yang dapat mengakibatkan asam lambung.

Asam lambung selama berpuasa akan sangat memperberat kondisi tubuh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aman Berkendara Selama Puasa

1. Jaga Kecepatan

Jaga kecepatan kendaraan yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan, sebab fisik orang yang tengah menjalankan puasa tidak sebugar dibanding saat tidak berpuasa. Rasa kantuk akan muncul ketika badan terasa tidak bugar.

Karena itu, berkendaralah dengan kecepatan wajar, karena kemampuan spasial (melihat jarak, membaca kecepatan) seorang pengemudi yang berpuasa biasanya tidak maksimal, dan ini menimbulkan reaksi yang lebih lambat.

2. Waktu Tidur

Di bulan puasa, jam tidur akan terpotong waktu sahur. Ini membuat pengendara lebih cepat lelah dan kurang berkonsentrasi.

Karena itu maksimalkan waktu jam tidur dan kurangi aktivitas yang mengurangi waktu istirahat yang tidak menjadi prioritas dan kurang bermanfaat, seperti begadang.

Tidur yang cukup merupakan dapat menghindari rasa kantuk saat mengemudi.

 

3 dari 3 halaman

3. Jaga Emosi

Kemacetan biasa terjadi di waktu menjelang berbuka puasa. Kondisi itu cukup mengganggu di mana setiap pengendara tergesa-gesa untuk segera sampai di rumah dan berbuka bersama keluarga.

Ketika Anda mengemudi sebaiknya tetap tenang dan atur pikiran untuk selalu berfikir positif dan bersabar untuk menjaga emosi. Cara mengemudi yang santun dan tidak mengganggu pengguna jalan lain akan mengurangi risiko kecelakaan.

4. Tetap terhibur dengan in-car entertainment

Di bulan puasa, pengendara akan menjadi sangat cepat untuk lelah dan mengantuk dengan mudah apalagi ketika berhadapan dengan kemacetan.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memastikan radio atau in-car entertainment kendaraan Anda dapat berfungsi dengan baik.

Hal ini dapat membantu Anda untuk menstimulus pikiran untuk tetap jernih dan menjaga mood Anda tetap baik.

Hal ini dapat melepas tingkat stress Anda di jalan dan meminimalisirkan kadar emosi yang dapat memicu keluarnya energi yang cukup besar. Selain itu, Anda pun dapat mendengar kapan azan Magrib berkumandang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.