Sukses

Hari Kartini, Kebiasaan Pengendara Perempuan Seperti ini Harus Dikurangi

Banyak perempuan yang belum menjadi pengendara yang baik dan tidak menghiraukan unsur keselamatan berkendara.

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Kartini, setiap 21 April selalu menjadi momentum perempuan Indonesia untuk lebih menyuarakan keseteraan gender dan emansipasi wanita. Hal tersebut, memang sesuai dengan apa yang telah diperjuangkan oleh R.A Kartini, agar perempuan tidak selalu dipandang sebelah mata.

Dengan begitu, kini banyak perempuan di Indonesia menjadi lebih mandiri dan percaya diri dalam melakukan akttivitas yang biasanya hanya dilakukan oleh para laki-laki. Salah satunya, adalah kegiatan berkendara baik menggunakan mobil atau sepeda motor.

Namun, seperti halnya kaum adam, banyak juga perempuan yang masih belum menjadi pengendara yang baik dan tidak menghiraukan unsur keselamatan berkendara. Fatalnya lagi, dengan kebiasaan mengemudi yang buruk, justru bisa membahayakan pengendara itu sendiri dan juga orang lain.

Jadi, kembali memanfaatkan momentum hari spesial untuk para perempuan ini, mari ubah perilaku berkendara buruk, seperti yang biasa dilakukan perempuan saat mengemudi:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Berdandan

Pada dasarnya, hal apapun yang mengganggu konsentrasi mengemudi itu berbahaya. Bagi perempuan, salah satu kegiatannya adalah berdandan. Dengan alasan terlambat ke kantor, atau ke tempat lainnya, berdandan di mobil harus dilakukan.

Apapun alasannya, usahakan jangan berdandan di dalam mobil. Kalaupun memang harus berdandan, tunggulah sampai tempat tujuan. Berdandanlah sesukanya saat mobil telah terparkir dengan aman.

Ingat, jangan pula untuk berdandan di lampu merah. Jika di lampu merah berdandan, maka ada kemungkinan konsentrasi terpecah bahkan bisa jadi incaran para penjahat. Saat lampu hijau, mobil tidak segera maju dan pada akhirnya merugikan pengendara lain.

3 dari 4 halaman

2. Mengenakan High Heels

Kebiasaan mengenakan high heels atau wedges juga seringkali dilakukan pengemudi perempuan. Padahal, hal tersebut cukup membahayakan keselamatan perempuan itu sendiri.

Menurut Rifat Sungkar saat berbincang dengan Liputan6.com beberapa waktu yang lalu, menggunakan wedges saat mengemudi berpotensi membuat pengereman tidak tepat.

"Saat menggunakan high heels atau wedges, pengereman bisa tidak tepat. Misalnya, begitu ia bilang injak rem 5 cm, maka kenyataannya akan lebih dari itu," kata Rifat. Hal yang sama berlaku saat menginjak gas.

Karena itu, agar aman berkendara, perempuan harus menggunakan alas kaki yang rata. Selain itu, gunakan pula alat kaki yang memang khusus disediakan untuk mengemudi.

4 dari 4 halaman

3. Kurang Memperhatikan Kondisi Jalan dan Orang Sekitar

Seringkali ditemui perempuan yang membahayakan orang lain saat mengemudi. Misalnya, ia tidak memberikan lampu sen sebelum belok, atau bahkan memberikan sen kiri tetapi berbelok ke kanan, dan sebaliknya.

Selain itu, memainkan ponsel saat mengemudi juga masih menjadi kebiasaan yang sering dilakukan perempuan. Meskipun laki-laki juga tidak sedikit yang melakukannya.

Semua orang sudah tahu bahwa kebiasaan-kebiasaan ini adalah kebiasaan buruk. Tinggal bagaimana mendisiplinkan diri untuk tidak lagi melakukan kebiasaan buruk tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.