Sukses

Hindari Kecelakaan, Berapa Durasi Maksimal Mengemudi Mobil di Jalan Raya?

Berkendara di jalan raya, merupakan kegiatan yang penuh risiko. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghindari kecelakaan.

Liputan6.com, Jakarta - Berkendara di jalan raya, merupakan kegiatan yang penuh risiko. Selama di jalan raya, berbagai kemungkinan bisa terjadi, termasuk kecelakaan lalu lintas. Namun, sebagai pengemudi, bisa juga meminimalisir risiko tersebut, dengan mengetahui kondisi badan agar tidak mengalami kelelahan saat mengemudi.

Sejatinya, tubuh manusia memiliki batas. Pada titik kelelahan, tidak hanya otot yang lemas, konsentrasi dan refleks pun jadi berkurang. Inilah alasan kenapa Anda harus segera beristirahat jika sudah merasa lelah saat mengemudi.

Lantas, kapankah kita harus beristirahat saat mengemudi?

Seperti dilansir laman resmi Suzuki Indonesia, sebenarnya di Indonesia aturan terkait durasi maksimal mengemudi sudah tertuang dalam UUD Pasal 90 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ, yang menyebut jika durasi mengemudi maksimal adalah 8 jam sehari untuk mereka para pengemudi, atau bekerja mengemudikan angkutan umum dan barang.

Detailnya, Anda diizinkan untuk mengemudi selama 4 jam secara berturut-turut, setelah itu diwajibkan untuk beristirahat minimalnya 30 menit.

Serupa dengan di Indonesia, di negara-negara Eropa pun berlaku aturan yang hampir mirip, yakni durasi kerja untuk para pengemudi, baik itu angkutan umum atau barang, maksimal 8 jam dengan catatan Anda wajib beristirahat selama 45 menit setelah berkendara selama 4,5 jam.

Aturan ini tertuang jelas dalam Regulation (EC) No 561/2006, dan masih berlaku hingga saat ini. Jika aturan ini dibantah, ada sanksi tegas bagi pengemudi.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Aturan dasar wajib beristirahat setelah berkendara 4 jam merupakan hasil kajian ilmiah yang menyebut jika tubuh manusia butuh waktu untuk memulihkan konsentrasi dan daya refleks, demi menghindar dari risiko kecelakaan karena kelelahan atau gangguan microsleep.

Meskipun hanya berlangsung singkat, sekitar 4-5 detik saja, microsleep bisa sangat berbahaya. Anda akan kehilangan kontrol, dan memuat oleng. Jika sudah begini, keselamatan Anda dan pengguna jalan lainnya bisa terancam, apalagi jika mengemudi dengan kecepatan tinggi.

Di waktu beristirahat, Anda disarankan untuk tidur sejenak. Tapi jika tidak memungkinkan, Anda bisa sedikit bersantai sambil menikmati segelas kopi. Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, mengingat dehidrasi pun bisa menyebabkan Anda kehilangan konsentrasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.