Sukses

Mengenang Perjalanan Kawasaki Ninja 250 di Indonesia

Hadirnya Kawasaki Ninja 250 di tahun 2008 silam membawa angin segar bagi para pecinta motor sport. Saat itu, ia adalah satu-satunya yang dilengkapi mesin 250cc dua silinder. Sedangkan, pabrikan lain sibuk menjual motor backbone atau sport 150cc.

Liputan6.com, Jakarta - Hadirnya Kawasaki Ninja 250 di tahun 2008 silam membawa angin segar bagi para pecinta motor sport. Saat itu, ia adalah satu-satunya yang dilengkapi mesin 250cc dua silinder. Sedangkan, pabrikan lain sibuk menjual motor backbone atau sport 150cc.

Tapi sebetulnya kelahiran Ninja 250 di 2008, bukanlah yang pertama. Di negara asalnya, motor fairing Kawasaki bermesin 250cc sudah diluncurkan sejak 1987. GPX250R lah yang pertama kali menyisipkan label ninja, di motor kelas itu. Tapi motor ini tak masuk secara resmi ke Indonesia. Makanya wajar jika masyarakat menganggap generasi pertamanya lahir di 2008.

Mengacu pada sudut pandang pasar Indonesia, lahirnya Ninja 250 tak lepas dari peran Ninja 150cc dua-tak. Motor yang terkenal lantaran performa liarnya, saat itu disediakan dalam beragam varian berbeda. Dari mulai bergaya naked, hingga varian RR yang menggunakan full fairing.

Varian RR inilah yang dapat dianggap cikal bakal kelahiran Ninja 250-‘Dua Setengah.’ Tak main-main, teknologi Super KIPS yang terasa mulai di 7.000 rpm, memberikan sentakan yang mengerikan. Sistem ini bekerja untuk mengatur buka-tutup katup agar tenaga tak terbuang sia-sia. Suara melengking khas dua-tak keluar saat Anda menarik gasnya penuh. Seiring berjalannya waktu, barulah PT Kawasaki Motor Indonesia mengeluarkan Ninja 250 untuk memberikan opsi motor sport empat-tak, dengan kapasitas mesin lebih besar. Berikut perjalanan Ninja 250 di Indonesia:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ninja 250 R (EX 250 J) 2008  

Mungkin generasi ini menjadi yang paling mudah diingat. Saat itu kehadirannya merupakan gebrakan besar. Bagaimana tidak, pilihan motor sport hanya terbagi di kelas 150cc atau 400cc ke atas. Bagi masyarakat yang menginginkan moge dengan budget tanggung, mungkin cukup mengganjal. Hanya dua kemungkinan, antara mendapat motor yang kekecilan atau kemahalan. Guna mengisi kekosongan itu, Ninja 250 R (EX 250 J) dihadirkan PT. Kawasaki Motor Indonesia (KMI).

Tampangnya sangat sporty dengan model headlamp menyiku tajam yang khas. Dimensi bodinya pun hampir menyerupai moge sekelas 600cc. Para pecinta motor sport fairing pasti tergiur saat melihatnya. Apalagi di kalangan remaja, seakan mereka mendapat pencerahan untuk bisa mencicipi entry level moge, dengan harga terjangkau. Saat masih pelajar, kami seringkali mendengar kabar “rengekan” siswa sekolah pada orangtuanya untuk meminang motor ini.

Selain tampang revolusioner, urusan jantung pacunya juga merupakan sesuatu yang baru di Indonesia. Mengusung mesin dua silinder 249cc 8-katup, dengan ukuran (Diameter x langkah) 62.0 x 41.2mm. Artinya, ini mesin overbore yang memang diciptakan untuk bermain di putaran atas. Terbukti dengan keluaran tenaga sebesar 31,5 Tk dicapai pada 11.000rpm dan torsi 18.4Nm di 9.750rpm.

Sistem suplai bensin di generasi ini masih mengandalkan karburator. Sehingga tak jarang yang memodifikasi atau mengganti peranti ini. Karena berkonfigurasi dua silinder, suara yang dihasilkan lebih gahar. Khas sekali derumannya. Tapi jujur, akselerasinya kalah jauh dengan adiknya yang bermesin dua-tak.

 

3 dari 4 halaman

Ninja 250 FI (EX 250 L/M) 2013  

 

Beranjak ke 2013, Kawasaki mengubah desain Ninja. Garis bodi, buritan dan tampang depan direvisi. Kali ini ZX series menjadi referensi. Pahatan desain ZX -6R 636 begitu tersimak, yang merupakan moge 600cc Kawasaki. Headlamp depan mengadaptasi model terpisah. Lampu sein depan yang tadinya mencuat dengan batang plastik, kini dipindahkan menyatu dengan fairing. Selain lebih sporty, motor terlihat lebih apik. Begitupun di belakang, stoplamp menggunakan mika baru dengan ukuran lebih besar.

Tak hanya bersolek, bagian jantung pacu ikut diubah. Memang bukan ubahan besar. Secara teknis, semuanya sama persis. Pun output tenaga yang dihasilkan. Tapi, guna memberikan efisiensi, karburator yang sebelumnya tertanam digantikan dengan sistem injeksi. Otomatis, mereka yang gemar modifikasi agak kesulitan mengubah setelan sektor ini. Satu lagi yang membedakan, generasi ini memiliki pilihan rem dengan ABS atau non-ABS.

Ninja 250SL (BX250A) 2014

Setahun setelah generasi kedua diluncurkan, Kawasaki menambah jajarannya dengan merilis Ninja 250 SL. Perlu diketahui, perannya bukan menggantikan, melainkan melengkapi. Walaupun berlabel Ninja, sebetulnya ia berkode BX, bukan EX seperti Ninja lainnya.

Desain keseluruhan motor ini memang mirip-mirip. Tapi satu perbedaan mendasar yang sangat krusial, mesin 250cc-nya berkonfigurasi satu silinder saja. Menuai pro-kontra, namun memang pamornya tak sebaik yang dua silinder. Padahal, dibanderol lebih murah ketimbang kakaknya. Untuk Anda yang memiliki budget terbatas, 250 SL cukup layak dipinang. Mesinnya masih mampu memproduksi tenaga 27,5 Tk dan torsi 22,6 Nm yang berarti tergolong baik.

 

4 dari 4 halaman

All New Ninja 250 (EX250) 2018  

 

Terakhir, model terbaru yang hingga kini masih eksis di Indonesia. Mulai dikenalkan 2017, pada ajang Kawasaki Bike Week. Ubahan mulai tersimak dari desainnya. Di depan, penggunaan headlamp terpisah masih dipertahankan. Namun tarikan garisnya berbeda. Jauh lebih agresif dan intimidatif. Tak hanya itu, tangkinya lebih ramping yang berdampak pengurangan kapasitas daya tampung menjadi 14 liter.

Rangka yang digunakan juga baru, konstruksi twin spar yang sama seperti Ninja H2, menopang mesin 249cc dua silindernya. Terdapat beberapa ubahan, walaupun basisnya masih diwariskan generasi sebelumnya. Beberapa komponen dan peletakan yang diganti ternyata berbuah manis. Tenaga maksimal sebesar 39PS di 12.500rpm dan torsi 23,5Nm di 10.000rpm mampu diproduksi, berkat racikan baru teknisi Kawasaki. Meningkat signifikan dari generasi sebelumnya.

Pada ajang Indonesian Motorcycle Show (IMOS) 2018, versi pembenahan fitur dirilis. Ada tipe berimbuh kunci canggih. Sistem berbasis remote ini memungkinkan akses motor tanpa perlu menggunakan anak kunci. Selain lebih praktis, keamanan juga jadi berlipat.

Sumber: Oto.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.