Sukses

Rutin Servis di Bengkel Umum, Bikin Harga Jual Mobil Bekas Anjlok?

Mobil bekas yang masih memiliki harga jual kembali tinggi, dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Liputan6.com, Jakarta - Mobil bekas yang masih memiliki harga jual kembali tinggi, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain kondisi kendaraan dan mesin, riwayat perawatan di bengkel resmi juga sangat berpengaruh terhadap harga jual kembali.

Namun, kebiasaan bagi pemilik mobil yang sudah habis masa garansi, lebih memilih melakukan perawatan di bengkel umum. Alasannya beragam, mulai dari dekat rumah atau kantor, tidak perlu antre, atau harga yang lebih murah.

Tapi ingat, melakukan perawatan bisa menurunkan harga jual, terlebih bengkel umum sembarangan di pinggir jalan.

Menurut Gunawan, Manager Operasional Carfix Indonesia, melakukan perawatan atau servis rutin di bengkel umum sejatinya tidak menurunkan harga jual. Terlebih, bengkel umum yang baik dan memiliki sistem, dan terekam semua.

"Bengkel yang bagus, semua tersistem. Mulai dari pendaftaran, mekanik, dan semua yang dikerjakan atau sparepart yang diganti terekam dengan jelas," jelas Gunawan saat ditemui di Bengkel Carfix, Pondok Indah, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, selain yang memiliki sistem, bengkel yang baik juga adanya pelatihan khusus untuk sumber daya masnusia (SDM) atau mekaniknya. Pasalnya, teknologi di kendaraan itu berkembang tersebut.

"Kalau tidak begitu, saat pelanggan bawa mobil tersebut, belum tentu mekanik mau memperbaharui pengetahuannya, banyak bengkel yang asal coba dulu," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

Jadi, selama bengkel umum yang memiliki sistem, dan perawatan yang dilakukan terekam jelas, maka tidak ada alasan mobil bekas mengalami penurunan harga yang signifikan.

"Jika bengkelnya memiliki kredibilitasnya terjamin, di semua cabang, tidak akan ada pengaruh ke harga jual," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Bahaya, Ruang Mesin Jangan Disemprot Air Bertekanan

Membersihkan ruang mesin mobil pakai air bertekanan tinggi justru bisa merusak mobil. Jadi jangan lagi beranggapan membersihkan ruang mesin dengan air bertekanan tinggi, mempermudah mengusir kotoran yang menempel.

Menurut laman resmi Auto2000, parahnya bisa menyebabkan korsleting. Sebab, pada mobil modern raung mesin banyak memiliki sistem kelistrikan.

Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong, Deni Adrian, menjelaskan bahwa membersihkan ruang mesin mobil hanya perlu memakai lap basar pada bagian yang kotor, lalu keringkan pakai lam kering.

"Jadi jangan disemprot pakai air, itu sangat berbahaya. Sebaiknya disarankan untuk menggunakan lap biasa atau microfiber yang sedikit basah untuk membersihkan kotoran di ruang mesin," ujar Deni.

Soal waktu membersihkannya, tak ada batasan waktunya. Tapi jika merasa ruang mesin sudah kotor, maka tak ada salahnya untuk membersihkan agar kembali rapi dan bersih.

Sumber: Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.