Sukses

Rakitan Indonesia, Kendaraan Niaga Tenaga Listrik Resmi Dijual

Perlahan tapi pasti, kendaraan listrik mulai ditawarkan di Indonesia. Tak hanya motor, kendaraan tenaga listrik saat ini mulai menyasar pasar komersial.

Liputan6.com, Jakarta - Perlahan tapi pasti, kendaraan listrik mulai ditawarkan di Indonesia. Tak hanya motor, kendaraan tenaga listrik saat ini mulai menyasar pasar komersial.

Hadir dengan kendaraan niaga roda tiga bertenaga listrik, PT Tomara Jaya Perkasa mengaku komponen lokal yang digunakan mencapai 70 persen.

"Saat ini kami sudah menggunakan 70 persen komponen lokal. Untuk 30 persen itu masih impor untuk sistem kelistrikan, seperti dinamo, baterai dan controller. Impornya dari Cina. Tapi rakitan Indonesia," kata Direktur Utama Tomara Jaya Perkasa, Charles kepada Liputan6, Kamis (14/3/2019).

Telah resmi dijual, pemesanan kendaraan saat ini sudah mencapai wilayah Sulawesi dan Bali. Hal itu membuat Tomara yang awalnya akan melakukan produksi 300 unit selama satu tahun ditingkatkan menjadi 2.000 unit kendaraan.

"Awalnya kita mau melakukan produksi 300 unit selama satu tahun, tapi karena responsnya cukup baik, kami mengubah target produksi. Saat ini pemesanan sudah ada di Sulawesi, Bali, Surabaya, beberapa wilayah di Jawa Tengah. Untuk pemesanan berapa kita belum bisa buka," ujar Charles.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Menerima pemesanan secara individual, konsumen bisa melakukan pemesanan kendaraan listrik melalui PT Tomara Maju Bersama selaku dealer resmi.

"Enggak perlu khawatir untuk after sales kami sudah ada mekanik dan garansi," tutur Charles.

Berikut daftar harga kendaraan niaga roda tiga listrik Tomara berstatus off the road: 

- Bima 1200 Tipe G Rp 35 juta

- Bima 1200 Tipe E Rp 32 juta

- Semar Rp 32 juta

- Bima 1000 Tipe G Rp 29,5 juta

- Bima 1000 Tipe E Rp 26,5 juta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.