Sukses

Momok Aquaplaning di Musim Hujan yang Mengerikan, Begini Mengatasinya

Aquaplaning disebabkan karena aliran air di jalan raya yang kurang baik.

Liputan6.com, Jakarta - Momok mengerikan bagi pengendara roda empat di musim hujan, adalah aquaplaning. Gejala yang juga disebut hydroplaning ini membuat ban tidak bisa memberikan cengkeraman maksimal ke jalan. Hal ini karena ada sesuatu atau genangan air yang menghalangi tapak ban untuk bertemu dengan permukaan jalan.

Menurut Rifat Sungkar, pembalap nasional, aquaplaning disebabkan karena drainase jalan yang kurang baik. Hal itu juga disebabkan sampah yang menyebabkan saluran air tidak bekerja dengan baik.

"Harus ekstra hati-hati bagi pengguna jalan di Indonesia. Pasalnya, aquaplaning itu tidak ada obatnya, kecuali mengurangi kecepatan sesuai normal. Selain itu, jangan juga mengurangi atau menambahkan tekanan angin pada ban, cukup mengikuti standar pabrikan," jelas suami dari Sissy Priscilia ini di Polda Metro Jaya, Minggu, (3/3/2019).

Lanjutnya, saat mobil mengalami aquaplaning jangan coba-caba mengerem. Pasalnya, jika itu terjadi, justru menjadi yang sangat berbahaya.

"Biarkan mobil kembali ke gripnya. Kebanyakan pengemudi, saat aquaplaning meng-counter setir, atau buang setir. Padahal, aquaplaning hanya sebentar, dan biarkan dia kembali ke gripnya," tegas Rifat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Atasi Aquaplaning

Selain itu, ketika mobil terkena gejala aquaplaning, angkat gas saja tapi jangan banting setir. Biarkan dia kembali mendapatkan grip, dan berjalan kembali seperti semula.

"Biarkan dia balik ke tengah, jangan direm dan jangan di-counter. Kalau di-counter, dan mendapatkan grip lagi, mobil akan ketarik, dan bisa terjadi kecelakaan fatal," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini