Sukses

Setop Mengobrol dengan Pengendara Lain Saat Berkendara, Itu Berbahaya

Secara pengelompokan, kecelakaan sepeda motor melibatkan tiga hal, yaitu dari dalam diri manusia, kendaraan yang digunakan, dan faktor lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - Secara pengelompokan, kecelakaan sepeda motor melibatkan tiga hal, yaitu dari dalam diri manusia, kendaraan yang digunakan, dan faktor lingkungan.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati (Wahana) main dealer sepeda motor Honda Jakarta-Tangerang menjelaskan dalam acara safety riding untuk jurnalis bahwa bicara faktor dari dalam diri manusia, sejumlah penyebab itu bisa berupa hal-hal umum, seperti mengantuk, emosi, hingga bercanda.

"Misalnya ketemu teman sama teman di jalan. Ngobrol. Ini kan pelan sebenarnya. Ini juga bisa menjadi penyebab kecelakaan. Karena apa? Kemungkinan dari arah belakang ada kendaraan yang lebih cepat," ujarnya.

Untuk faktor kendaraan, hal tersebut tetap kembali pada kelalaian manusia. Ia beranalogi bahwa kendaraan membawa nyawa kita sampai ke tujuan. Misalnya lampu mati saat malam.

"Tapi kadang kita sering mengabaikan. Misalnya tidak pernah cek kendaraan, misalnya kondisi ban, jarak main rantai masih aman atau enggak. Lampu mati saja bisa menyebabkan kecelakaan. Saat malam, lampu tidak nyala, kendaraan lain akan kurang waspada terhadap kendaraan kita," kata dia.

 

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Adapun faktor lingkungan meliputi hujan lebat hingga jalan berlubang. Dalam hal ini, kesalahan manusia terletak pada kelalaian saat menghadapi kondisi tersebut dan cenderung terlampau percaya diri tanpa mempertimbangkan penyebab lain dalam bahaya berkendara di kala hujan.

"Misalnya punya raincoat baru, helm full face, sepatu anti air. Kita merasa bahwa hujan itu hanya air yang jadi masalah. Sangat pede melanjutkan perjalanan. Padahal saat hujan, bukan hanya air yang menjadi masalah. Misalnya pohon roboh, billboard terbang," ujarnya.

Oleh karena itu, saat hujan lebat, ia menyarakan agar pengendara menepi dulu sampai kondisi aman.

"(Maksud aman di sini yaitu ketika) kondisi kondusif. Misalnya sudah tidak ada angin, tidak ada petir, boleh melanjutkan perjalanan," ujarnya.

Sumber: Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.