Sukses

Bahaya Mencuci Mesin Mobil Pakai Air Bertekanan Tinggi

Mobil dalam keadaan bersin bisa memberikan rasa puas dan nyaman terhadap pemiliknya. Namun, mencuci mobil membutuhkan waktu yang tak sedikit, dan tak semua pemilik memiliki waktu luang.

Liputan6.com, Jakarta - Mobil dalam keadaan bersin bisa memberikan rasa puas dan nyaman terhadap pemiliknya. Namun, mencuci mobil membutuhkan waktu yang tak sedikit, dan tak semua pemilik memiliki waktu luang.

Jika sudah begitu, solusi yang mudah adalah dengan menyerahkannya kepada jasa cuci mobil, yang mudah ditemui di mana saja. Hal tersebut, dinilai lebih praktis dan efisien.

Jasa pencucian mobil pun kini semakin beragam, mulai dari harga murah hingga kelas premium. Biasanya mereka akan menawarkan beberapa pengerjaan seperti cuci bodi, vacuum interior, cuci kolong hingga cuci mesin.

Namun sayangnya, ada beberapa jasa pencucian mobil yang masih salah dalam mencuci bagian ruang mesin. Tak jarang, mereka mencuci ruang mesin dengan menggunakan semprotan air bertekanan tinggi.

Padahal menurut Kwie Stefan Eka Wijaya, CEO Scuto Lebak Bulus, dalam treatment pencucian ruang mesin setiap mobil terkadang tidaklah sama. Ada beberapa kendaraan yang sangat sensitif terhadap cipratan air terutama bagian sensor-sensornya.

"Tidak setiap mobil itu bisa kena air, seperti mobil-mobil Eropa atau mobil baru yang sudah banyak sensor-sensornya itu tidak bisa sembarangan. Salah-salah kalo kena air malah bisa menyebabkan kerusakan pada beberapa sensornya," ujar Stefan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Stefan juga menambahkan, meskipun pada beberapa mobil masih cenderung aman, tapi bukan berarti boleh begitu saja disemprot dengan air bertekanan tinggi.

"Seperti mobil Jepang misalnya, cenderung lebih aman jika kena air. Cukup dengan air tekanan kecil saja namun mengalir," lanjutnya.

Selain mobil-mobil kekinian dengan sensor melimpah, komponen mobil yang sudah berusia juga dikhawatirkan bisa rusak jika menggunakan air bertekanan tinggi. Hal lain yang perlu diperhatikan, ruang mesin harus segera dikeringkan setelah disiram.

"Sehabis kena air itu juga harus segera dikeringkan, karena kalo cuma disiram tapi enggak dikeringkan ya sama saja bohong. Bisa timbul karat juga," imbuh Stefan.

Stefan menyarankan agar lebih aman, sebaiknya cukup gunakan engine degreaser dalam membersihkan ruang mesin. Selain aman, penggunaan engine degreaser juga dapat diaplikasikan sendiri oleh pemilik kendaraan. Saat ini cukup banyak engine degreaser yang dijual di toko-toko umum.

"Kalo di Scuto sih kita menggunakan engine degreaser ya, karena memang lebih aman. Kalau mau beli di toko umum juga tetap harus hati-hati ya, khawatir tidak bagus kualitasnya malah bisa merusak. Untuk penggunaanya cukup disemprot ke bagian mesin yang akan dibersihkan, lalu bersihkan dengan kuas atau lap microfiber. Terakhir tetap harus dikeringkan lagi agar tidak karat," sambung Stefan.

Dalam pengerjaannya juga perlu diperhatikan beberapa hal seperti menutupi beberapa komponen elektrikal. Dengan menutupi beberapa komponen tersebut dapat menghindari korsleting di ruang mesin.

Sumber: Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.