Sukses

Honda Luncurkan PCX Listrik, Yamaha: Kami Menunggu Infrastrukturnya

Honda secara resmi meluncurkan PCX Listrk di Indonesia. Sayangnya, motor ini belum dijual, sehingga konsumen belum bisa membelinya. Untuk tahap awal, Honda menawarkan sistem sewa, tapi tidak untuk end user.

Liputan6.com, Jakarta - Honda secara resmi meluncurkan Honda PCX listrik di Indonesia. Sayangnya, motor ini belum dijual, sehingga konsumen belum bisa membelinya. Untuk tahap awal, Honda menawarkan sistem sewa, tapi tidak untuk end user.

Melihat itu, Yamaha mengaku pihaknya siap dengan teknologi motor listrik. Namun, pihaknya masih menunggu infrastruktur terkait kendaraan ramah lingkungan tersebut.

"Yamaha sudah menguji coba EV yang ada dan kita sudah siap bahkan jauh dari puluhan tahun lalu sudah meluncurkan produk produk Easy 1, Easy 2 di pasar Eropa.

"Khusus untuk Indonesia kita menunggu infrastrukturnya. Tentu Yamaha ready dengan teknologinya, cuma kita tidak bisa mengomentari kompetitor. Tapi merek sebesar Yamaha memperhatikan banyak faktor, salah satu faktor utamanya adalah kepuasan konsumen tentang charging baterai," kata Dyonisius Beti, Executive Vice President Director & COO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.

Hal lain yang dipikirkan perusahaan berlambang garpu tala tersebut ialah limbah baterai pada motor listrik. Sehingga, pihaknya harus memikirkan banyak hal, tidak hanya menjualnya saja.

"Selain itu kita juga harus perhatikan buangan limbah karena baterai itu sangat beracun sekali, bagaimana pengolahannya, fast charging-nya, kalau banjir," ujar Dyonisius.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Saat disinggung target Yamaha terkait kendaraan ramah lingkungan, perusahaan otomotif asal Jepang tersebut masih harus melihat perkembangan pasar.

"Targetnya kita melihat perkembangan pasar, pemerintah menentukan 2025 akan 20 persen, tentu kita akan mengikuti pasar ini. Kalau bisa kita akan bekerja sama dengan pemerintah apakah industri mengembangkan suatu sistem baterai yang sama atau fast charging yang sama. Sampai sekarang belum ada standar industri, dari pemerintah sedang menggodok peraturan ini," tutur Dyonisius.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.