Sukses

Mobil Bekas Banjir Mudah Dikenali, Begini Caranya

Mobil bekas saat ini masih menjadi pilihan bagi masyarakat Tanah Air yang membutuhkan kendaraan dengan harga lebih terjangkau atau penghobi mobil klasik.

Liputan6.com, Jakarta - Mobil bekas saat ini masih menjadi pilihan bagi masyarakat Tanah Air yang membutuhkan kendaraan dengan harga lebih terjangkau atau penghobi mobil klasik.

Saat hendak membeli mobil banyak kondisi kendaraan yang sebaiknya dihindari. Salah satunya, mobil bekas banjir yang akan mendatangkan kerugian cukup besar meskipun sudah dilakukan servis oleh pemilik sebelumnya.

Nah, saat membeli mobil bekas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak memilih mobil bekas banjir.

"Saat inpeksi kami menjamin kendaraan akan ketahuan apakah bekas banji atau tidak. Karena memang ada poin-poin penting untuk mengetahui apakah mobil tersebut bekas banjir," kata Jeffrey Andika, CEO OtoSpector.

Jeffrey menambahkan, terdapat empat ciri mobil bekas banjir, salah satunya bau tidak sedap pada interior mobil.

"Terdapat endapan kotoran atau lumpur yang tidak wajar pada sudut dan sela interior. Karat dan korosi menyeluruh dan terdapat kerusakan mesin," ujar Jeffry.

Karena itu sebaiknya calon konsumen lebih teliti saat memeriksa kondisi mobil bekas yang hendak dibeli. Gunakan waktu disiang hari agar terlihat jelas kondisi mobil secara keseluruhan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tips Merawat Mobil Usai Kehujanan

Beberapa hari belakangan, intensitas hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya masih cukup tinggi. Bahkan, terkadang hujan turun di jam-jam sibuk, seperti pagi hari saat orang berangkat kerja, atau sore hingga malam hari saat orang-orang pulang kerja.

Nah, bagi pemilik mobil, sebaiknya jangan malas untuk mengelap mobil yang terkena hujan saat tiba di tempat tujuan. Pasalnya, jika air hujan tidak segera dilap dan dibiarkan mengering sendiri akan berefek terhadap cat mobil.

Seperti dilansir Suzuki Indonesia, air hujan menyimpan kandungan tidak kasat mata yang berisiko menimbulkan masalah pada mobil.

Jika air hujan di daerah yang berada di dekat laut, biasanya memiliki kandungan garam lebih banyak . Kandungan garam pada air hujan mengandung PH antara 3 sampai 5 yang cenderung basa, dan berisiko menimbulkan karat pada bodi mobil.

Jika Anda tinggal atau bekerja di derah perkotaan dan pabrik juga punya polusi yang tinggi, hal ini juga patut diwaspadai. Ketika polusi ini menyatu dengan udara dan bertemu dengan uap air di langit, hujan yang turun juga akan membawa polutan kembali ke bawah.

Karena itulah, sangat disarankan jika mobil terkena air hujan di daerah manapun, setelah sampai di tujuan, segeralah dibasuh memakai air biasa, lalu dilap sampai kering. Hal ini harus segera dilakukan karena kalau tidak risiko timbul jamur dan karat baik itu di kaca maupun bodi semakin besar.

Terlebih jika setelah kena air hujan, tiba-tiba kemudian cuaca panas lagi dan air tersebut kering dengan sendirinya karena sinar matahari, proses timbulnya jamur dan karat bisa menjadi lebih cepat.

Penggunaan lap sangat disarankan untuk dibedakan. Lap yang sudah digunakan untuk bodi mobil, jangan lagi dipakai untuk mengelap bagian mobil lain yang terkena hujan, seperti bagian kaca.

Kenapa harus dibedakan? Karena jika memakai lap yang sama, risiko bodi mobil atau kaca mobil tergores dengan partikel-partikel kecil yang terbawa saat mengelap bagian yang lain menjadi lebih besar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini