Sukses

Evakuasi Daerah Bencana Tsunami, Dokter Ini Gunakan Motor Trail

Tidak semua posko bencana alam bisa dilalui berbagai kendaraan, dan hanya bisa ditembus menggunakan mobil atau motor berkemampuan khusus, seperti trail dan 4x4.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi seorang dokter yang bertugas di daerah bencana, tidak jarang harus menembus daerah untuk melakukan evakuasi di berbagai posko yang ada. Namun, tidak semua bisa dilalui berbagai kendaraan, dan hanya bisa dilakukan mobil atau motor berkemampuan khusus, seperti motor trail dan mobil 4x4.

Hal tersebut, juga diceritakan langsung oleh salah satu dokter yang menjadi relawan saat bencana tsunami selat sunda, Wahyu Wibisana. Saat penanggulangan bencana di Lampu Selatan, para pengungsi membuat posko di atas gunung, dan menjadi daerah yang sulit untuk ditembus.

"Kesulitan kami, untuk mencapai posko untuk distribusi obat atau makanan susah. Kemudian kami bersama komunitas motor trail, karena saya juga sebagai Kabid R2 di Ikatan Motorsport Indonesia (IMI), Lampung Selatan," cerita Wahyu saat berkunjung ke kantor Liputan6.com, Senin (7/1/2019).

Lanjut dokter yang juga sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung Selatan ini, dengan menggunakan motor trail tersebut, dan beberapa mobil berpenggerak 4x4, ia bersama relawan lainnya menembus posko-posko di atas gunung tersebut.

"Saya menggunakan Husqvarna 250, dan ada sekitar 500 sampai 600 motor trail yang ikut. Tapi, dilakukan secara bertahap selama seminggu," tegasnya.

Sementara itu, untuk mobil evakuasinya, dibantu oleh komunitas DCAB-ID Lampung, sebanyak 12 unit mobil. Namun, yang bisa naik hingga ke posko hanya tiga.

"Lainnya, karena medan yang terlalu berat jadi tidak bisa menembush posko," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Menggunakan motor trail atau melakukan trabas memang menjadi hobi dokter satu ini. Bahkan, sebelum menjadi dokter, ia memang sudah berkecimpung di balap motor cross.

Sampai akhirnya, setelah lulus SMA, ia harus memilih menjadi seorang crosser profesiaonal atau melanjutkan kuliah.

Begitu sudah menjadi dokter, hasrat atau keinginan untuk tetap berkecimpung di dunia otomotif belum terbendung.

Akhirnya, selain menjadi dokter, pria ramah ini juga mengajarkan anak muda di Lampung menjadi seorang crosser, dan memiliki sirkuit motor cross di Lampung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini