Sukses

Crazy Rich Asian Menjadi Pemilik Pertama Jet Pribadi Honda, Siapa Dia?

Honda adalah salah satu pabrikan otomotif terbesar di dunia. Karenanya, tidak heran mereka selalu berekspansi, bahkan ke wilayah yang belum terjamah sebelumnya, misalnya memproduksi jet pribadi.

Liputan6.com, Tokyo - Honda adalah salah satu pabrikan otomotif terbesar di dunia. Karenanya, tidak heran mereka selalu berekspansi, bahkan ke wilayah yang belum terjamah sebelumnya, misalnya memproduksi jet pribadi.

Baru-baru ini, Honda Motor secara resmi telah mengirimkan Honda Jet business plane ke Kotaro Chiba, co-founder perusahaan game Colopl. Sosok Kotaro Chiba sendiri dikenal sebagai investor di berbagai startup. Chiba mengakui akan memiliki pesawat tersebut bersama dengan pengusaha Takafumi Horie, pendiri perusahaan Livedoor, dan Kotaro Yamagishi, CEO Keio Innovation Initiative.

Dilansir Nikkei Asian, Honda Jet Elite yang diserahkan tersebut memiliki jarak tempuh 2.661 km. Jarak tersebut cukup untuk bepergian dari Tokyo ke Beijing atau Shanghai. Terdapat perubahan pada bagian inlet mesin yang diklaim dapat mengurangi getaran dan juga suara bising di dalam kabin. Jet pribadi tersebut dibanderol US$ 5,25 juta atau setara Rp 76, 4 miliar.

Untuk diketahui, jet pribadi merupakan hal yang umum di negara Barat. Namun di Jepang tidak terlalu populer, karena tersedianya beragam transportasi cepat seperti kereta shinkansen. 

Honda berhasil menjadi pemimpin di segmen small business jets di 2017. Di Jepang, Honda menerima pemesanan mulai Juni lalu dan telah menerima pesanan setidaknya 10 unit pesawat jet pribadi.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukti Mekanik Honda Tak Bisa Dipandang Sebelah Mata

Tak hanya fokus penjualan, PT Honda Astra Motor (AHM) juga menjaga performa terkait purna jual dan juga spare parts, termasuk soal kemampuan atau kehebatan teknisi dalam menangani sepeda motor.

Menurut General Manager Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), Wedijanto Widarso, ada dua yang membuat teknisi Honda memiliki kualitas dan sangat kompetitif.

“Kalau kami (Honda) minimum persyaratan jadi teknisi adalah SMK,” ucap Wedi usai acara grand final Honda Asia-Oceania Motorcycle Technician Skill Contest 2018 di Surabaya, Jawa Timur.

Jika dikaitkan dengan kompetisi mekanik secara global, dari segi pendidikan ada teknisi di beberapa negara justru tak bisa membaca atau menulis.

Hal ini pula apabila dilihat dari skill atau keahlian dalam membedah sepeda motor, teknisi Indonesia memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Kedua, lanjut Wedi, teknisi Honda Indonesia terampil karena kerap mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan yang dilakukan bengkel resmi sepeda motor Honda (AHASS) atau main dealer.

“Kami terstruktur sekali. Jadi standarnya, dari Sabang sampai Merauke sama. Mereka, instruktur maindealer itu tersertifikat,” ucap Wedi.

Sementara itu, Marketing Director AHM, Thomas Wijaya mengungkapkan, dengan teknisi yang andal, hal itu dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

"Tujuan kami adalah walau pasar itu up and down, tapi bagaimana yang namanya after sales itu pelayanan bengkel harus tetap naik, kenapa? Karena pada saat market naik konsumen akan semakin percaya, terlebih kalau pasarnya terkoreksi (menurun)konsumen juga tetap ke bengkel kami,” ucap Thomas.

Thomas menyatakan, untuk pembelian sepedamotor, setidaknya konsumen hanya melakukan sekali dalam dua atau tiga tahun. Namun untuk perawatan justru frekuensinya bisa dilakukan beberapa kali dalam setahun.

“Yang panting kualitas imej dari pelayanan jaringan AHASS, spare part kita paling utama, di luar produk dan penjualan ini harus balance. Pasti akan ada korelasi, konsumen tak hanya puas beli motor, tapi konsumen juga puas dengan palayanan dan spare part,” tutupnya.

Sekadar informasi, dua mekanik Honda Indonesia baru-baru ini dinobatkan sebagai juara Honda Asia-Oceania Motorcycle Technician Skill Contest 2018 yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (20/12) malam. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.