Sukses

MPV Tergerus, SUV dan Citycar Bakal Merajai Pasar Mobkas?

Pasar mobil bekas (mobkas) di Indonesia masih dikuasai mobil keluarga alias MPV. Berdasarkan data penjualan dari salah satu dealer mobkas, Mobil88 penjualan mobil berkapasitas tujuh penumpang masih berkisar 45 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar mobil bekas (mobkas) di Indonesia masih dikuasai mobil keluarga alias MPV. Berdasarkan data penjualan dari salah satu dealer mobkas, Mobil88 penjualan mobil berkapasitas tujuh penumpang masih berkisar 45 persen.

Dijelaskan Presiden Direktur Mobil88, Halomoan Fischer, dulu memang konsumen di Indonesia sangat berorientasi MPV. Namun saat ini sudah mulai bergerak ke SUV dan mobil kecil.

"Mobil kecil ada dua, biasa dan LCGC. Gerakannya sekarang ke sana, dan kalau bicara lima tahun lalu, MPV bisa 55 persen, sekarang hanya 45 persen. Ini (data) Mobil88 ya," jelas Fischer, saat berbincang dengan wartawan di bilangan Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2018).

Lanjut Fischer, pergeseran ini lebih ke arah kultur di Indonesia yang terjadi. Dahulu, iklan mobil dikuasai dengan mobil yang bermuatan banyak, namun sekarang mulai bergeser dengan pemikiran ke mana-mana yang penting eksis di sosial media.

"Dari family oriented menjadi individu. Ini makanya mulai ke small car, yang penting mah sendiri saja," tegasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sementara itu, untuk pasar SUV sendiri lebih enak digunakan di saat seperti ini, dengan mudah dan nyaman saat menerjang banjir. Secara umum, kalau dahulu konsumen gampang saja, jika ingin kelihatan bergaya lari dari sedan ke SUV.

"Sekarang makin tinggi mobilnya semakin oke. Jadi ada dualah, individualis dan stylish. Dengan bertumbuhnya pemukiman vertikal, lahan parkirnya terbatas, jadi mobil kecil semakin dibutuhkan. Macet juga, mobil kecil jadi lebih enak. Arahnya ke sanalah," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.