Sukses

Mengenal 8 Jenis Cairan yang Dibutuhkan Mobil, Apa Saja?

Seperti halnya tubuh manusia, mobil juga membutuhkan beberapa jenis cairan.

Liputan6.com, Jakarta - Seperti halnya tubuh manusia, mobil juga membutuhkan beberapa jenis cairan. Hal ini, untuk menjaga performa mobil sehingga tetap prima dan nyaman untuk dikendarai.

Nah, bagi pemilik mobil, ada delapan jenis cairan yang dibutuhkan kendaraan, dan bakal fatal akibatnya jika cairan ini sampai kurang atau habis. Berikut, seperti disitat dari laman resmi Suzuki Indonesia, 8 cairan untuk mobil kesayangan:

1) Oli mesin

Pengecekan oli mesin sangat disarankan dilakukan secara rutin. Ceklah ketinggian oli, dan pastikan tetap berada di antara batas maksimum dan minimum. Jika ketinggiannya di bawah batas minimum, segera tambahkan oli. Kondisi oli juga bisa dilihat dari warnanya. Saat warnanya sudah berubah dari warna aslinya, seperti sudah menghitam, segeralah menggantinya supaya tidak berefek buruk pada mesin mobil.

2) Air radiator

Tidak hanya oli mesin, cairan yang wajib selalu diperiksa adalah air radiator. Cek volumenya dengan melihatnya langsung ke dalam tangki cadangan. Pengecekan ini penting untuk dilakukan karena kurangnya air radiator bisa menyebabkan mesin mobil mengalami panas berlebih (overheating).

3) Air aki

Supaya masa pakai baterai atau aki berusia lebh panjang, lakukanlah pengecekan tiap 2 minggu sekali. Cek dan pastikan ketinggian cairan aki pada seluruh sel ada di antara batas bawah dan batas atas. Tapi ini tidak berlaku untuk kendaraan yang memakai aki MF (maintenance free atau aki kering).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

4) Minyak rem

Untuk minyak rem, pastikan ketinggiannya berada di batas maksimum. Kalau sudah berkurang sampai batas minimum dan lampu indikator rem parkir terlihat menyala, langsung hubungi bengkel resmi Suzuki untuk melakukan pengisian ulang atau perbaikan. Ingat, jika ketinggian minyak rem jauh di bawah batas minimum, indikasinya adalah sudah terjadi kebocoran sistem rem. Kerusakan ini bisa mengakibatkan rem blong .

5) Air Wiper

Selalu sempotkan air saat hendak menyalakan wiper. Kenapa? Karena jika penggunaan wiper ketika kaca kering, permukaannya bisa rusak. Selalu cek volume air di dalam tangki wiper dan pastikan air selalu tersedia.

6) Minyak power steering

Pastikan volume minyak power steering selalu berada di antara batas minimum dan maksimum, sama dengan cairan-cairan yang sudah disebutkan sebelumnya. Kurangnya minyak bisa berakibat rusaknya power steering. Jangan lupa juga untuk membiasakan selalu meluruskan roda depan sebelum mematikan mesin kendaraan agar kinerja power steering tetap terjaga.

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

7) Oli gardan

Kualitas oli gardan juga wajib selalu terjaga. Kalau oli gardan bocor atau habis bisa menyebabkan kerusakan serius pada komponen ini.

Jadi Anda harus selalu perhatikan apakah ada kebocoran oli di gardan atau tidak, jika ada segera perbaiki dan ingat untuk selalu memakai oli serta suku cadang yang asli supaya kualitasnya terjamin.

8) Oli transmisi matik

Transmisi pada mobil matik bergantung pada volume pelumas yang terkandung dalam pengoperasiannya. Jangan sekalipun membiarkan transmisi matik kekurangan oli sampai di bawah batas minimum karena penyaluran tenaga dan kecepatan putaran mesin bisa terganggu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.