Sukses

Kiat Pengusaha Aksesori agar Produknya Jadi Bagian OEM

Kriteria standardisasi yang diterapkan pada setiap produk aksesori haruslah bertaraf internasional dan juga layak pakai.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pengusaha aksesori mobil rupanya memiliki mimpi bahwa setiap produk yang dijajakannya bisa dibenamkan di setiap produk merek ternama, atau bagian dari original equipment manufacturer (OEM).

Setidaknya hal tersebut diungkapkan Sekretariat Jenderal Perhimpunan Pengusaha Aksesori Mobil Indonesia (Pahami), Irwan Kusuma, saat ditemui di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta, Kamis malam (15/11).

 

Hanya saja pria yang akrab disapa Abay itu menyatakan, untuk menjadikan anggotanya sebagai produk dari agen pemegang merek (ATPM), hal itu tergantung dari permintaan kebutuhan akan aksesori itu sendiri.

“Nah, tugas kami di Pahami ini, saya sebagai Sekjen, dan beberapa ketua lainnya, memberikan standardisasi produk-produk di under Pahami,” kata Abay.

Abay menyebutkan, kriteria standardisasi yang diterapkan pada setiap produk aksesori, haruslah bertaraf international dan juga layak pakai.

Lantas, standardisasi seperti apa yang bisa memenuhi kriteria tersebut?

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Menurut Abay, ada baiknya anggota Pahami yang ingin menjajakan produknya berjuang dengan jujur dan bertanggung-jawab.

“Jangan sampai member Pahami itu impor barang produk baru, tapi hanya sekali masuk dan ternyata gagal, lalu lepas. Ini kan konsumen yang beli, lantas bagaimana aftersales? Warranty mana? Jaminan apa? itu yang kita tidak mau,” ungkap Abay.

Sedangkan untuk menjadi OEM, Abay menyatakan anggota Pahami wajib memiliki historical yang baik, di mana mereka telah berkecimpung di sektor aksesori lebih dari 2-3 tahun.

“Saat ini kita sudah lebih dari 100 member. Dan beberapa di antara nama-nama brand itu sudah aktif di OEM APM . Maka dari itu harapan kami, member-member kami dididik supaya memiliki standardisasi cukup baik,” terangnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.