Sukses

Polisi Menyamar Jadi Pencuci Kaca Mobil untuk Menilang Pengguna HP

Mengemudi memang butuh konsentrasi tinggi. Setidaknya salah satu resiko kecelakaan yang kini dianggap memecah belah konsentrasi pengemudi yaitu bermain telepon genggam atau handphone (HP).

Liputan6.com, Victoria - Mengemudi memang butuh konsentrasi tinggi. Setidaknya salah satu risiko kecelakaan yang kini dianggap memecah belah konsentrasi pengemudi yaitu bermain telepon genggam atau handphone (HP).

Tak hanya di Indonesia, ancaman serius berkendara sembari bermain HP juga terjadi di sejumlah kota besar di penjuru dunia. Tak terkecuali di Victoria, Australia.

Hanya saja, di negeri kangguru ini ada cara unik untuk mengatasi pengemudi bandel. Ya, satuan polisi Victoria merazia pengemudi yang bermain HP dengan berpura-pura sebagai pembersih kaca mobil. Salah satu daerah yang ditempati polisi yaitu persimpangan di Nunawading, Melbourne. Demikian dilansir nzherald.co.nz

Aksi polisi yang menyamar ini juga sempat tertangkap kamera pengemudi mobil dan membagikannya ke akun media sosial Facebook dan menjadi viral.

"Ini luar biasa. Polisi yang menyamar, berpura-pura menjadi pencuci kaca depan dan menangkap orang-orang di lampu merah," tulisnya.

 

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Razia polisi dalam meminimalisir kecelakaan akibat penggunaan HP ini memang dianggap menjadi ancaman serius. Bahkan kepolisian Victoria sempat memberikan pernyataan bahwa mereka akan melakukan pengamatan rahasia, terhadap para driver yang bandel karena menggunakan HP saat mengemudi.

Biasanya, polisi yang menyamar akan mendekat dan memberikan kode kepada rekan lainnya. Setelah itu, polisi berserama akan melakukan penilangan sesuai dengan petunjuk rekannya yang mengintai.

Di Australia sendiri, pengemudi yang menggunakan telepon genggam dapat dikenakan sanksi sebesar US$ 484. Sedangkan petugas yang menyamar tidak diketahui jumlahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.