Sukses

Soal Esemka, Jokowi: Bukan Urusan Pemerintah

Berkomentar soal produksi Esemka, Presiden Joko Widodo menyatakan jika urusan produksi bakal dilakukan oleh industri.

Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan merek yang diklaim bakal menjadi mobil nasional, Esemka kembali menggeliat. Kabarnya, roda empat yang dikembangan dari tangan-tangan anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo, Jawa Tengah ini siap diproduksi massa.

Berkomentar soal produksi Esemka, Presiden Joko Widodo menyatakan jika urusan produksi bakal dilakukan oleh industri. Orang nomor satu di Republik ini hanya mendorong agar Esemka bisa dikembangkan dan diproduksi massal.

"Ini kan mobil esemka dulu produk uji coba, prototipe dari anak-anak SMK dibantu beberapa teknisi dari perusahaan besar. Kemudian jadi yang namanya mobil esemka, kan bagus," ujar pria yang akrab disapa Jokowi, di ICE BSD, Tangerang, beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, ketika masih menjadi Wali Kota Solo, ia hanya mendorong agar mobil esemka ini diuji kelayakanya. Jika memang sudah layak, maka bisa kerjasama dengan industri untuk diproduksi massal.

‎"Saya waktu jadi walikota hanya mendorong, agar mobil itu bisa uji emisi, uji layak jalan, hanya itu. Setelah jadi diserahkan kepada industri. Mau diproduksi ya bukan urusan kita. Masa Presiden mau bikin pabrik sendiri," ungkap dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Esemka Bisa Diproduksi atau Tidak?

Sementara itu, jika ditanyakan terkait apakah Esemka dapat diproduksi massal atau hanya tenggelam seperti sebelumnya, pria yang hobi touring dengan motor kustom ini mengatakan tergantung dari produsennya.

Namun, jika‎ mobil esemka ini benar-benar akan diproduksi massal, maka mantan Gubernur DKI Jakarta ini akan sangat mengapresiasi hal tersebut.

"Itu dikerjakan penuh oleh industri, urusan saya, urusan apa dengan esemka, enggak ada urusan pemerintah. Itu dikerjakan penuh oleh industri, dikerjakan swasta. Kita enggak ikut campur di situ. Tapi kalau jadi, saya akan datang, karena jelas brand Indonesia," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.