Sukses

Tesla Bakal Kewalahan Hadapi Mobil Listrik Mercedes-Benz dan Kawan-Kawan

Pabrikan mobil asal Jerman, Mercedes-Benz baru saja memperkenalkan mobil listrik EQC yang akan memasuki jalur produksi pada tahun depan. Kehadiran mobil ini sebagai tanda ancaman bagi merek asal Amerika Serikat, Tesla.

Liputan6.com, Jakarta - Pabrikan mobil asal Jerman, Mercedes-Benz baru saja memperkenalkan mobil listrik EQC yang akan memasuki jalur produksi pada tahun depan. Kehadiran mobil ini sebagai tanda ancaman bagi merek asal Amerika Serikat, Tesla, yang tumbuh mendominasi pasar mobil listrik secara global.

Pada dasarnya, Daimler yang menjadi payung beberapa brand seperti Mercedes, BMW dan Volkswagen, lalu Audi dan Porsche secara bersamaan akan berinvasi menyerang mobil berbasis di Califonia yang tergolong baru di dunia otomotif dengan upaya publisitas awal meniru halo teknologi-industri.

Seperti diketahui, mobil listrik segmen atas seperti Tesla memang saat ini masih mendominasi, terutama dari hasil penjualan sedan Model 3 yang mencapai sekitar 50.000 unit tahun ini dan diprediksi akan meningkat dua kali lipat tahun depan.

Akan tetapi, euforia Tesla bakal diganggu dengan munculnya mobil listrik Mercedes-Benz dan kawan-kawan yang berasal dari Jerman.

Setidaknya, seperti dilansir Reuters, Rabu, (5/9/2018), Mercedes-Benz EQC jadi model pertama yang diproduksi di bawah sub-brand EQ—mobil listrik. Mobil ini juga disebut akan menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagi kaum milenial seperti saat ini.

Selanjutnya dalam waktu dekat peluncuran mobil listrik juga akan diikuti oleh BMW dan Audi.

“Sementara Tesla saat ini memiliki pegangan yang kuat di pasar listrik kelas mewah, saya tidak berpikir ini akan menjadi sebuah kasus setelah kedatangan penawaran premium Jerman," ungkap seorang analis powertrain otomotif dengan IHS Markit Wajih Hossenally.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Dia juga menyatakan, Tesla memang tidak mengalami kompetisi selama ini. Tapi hal itu akan berubah pada 2019 mendatang dan seterusnya. Termasuk dengan kehadiran Mercedes-Benz EQC.

Sementara itu, LMC Automotive memprediksi, Tesla akan mengalami penurunan penjualan selama dekade berikutnya di pasar mobil listrik dari 12,3 persen menjadi 2,8 persen saat ini, bahkan ketika penjualan absolutnya terus meningkat.

Sebaliknya, mereka memperkirakan pangsa pasar otomotif gabungan Jerman justru akan melampaui Tesla hingga 11,8 persen pada 2020, dan meningkat sekitar 19 persen tiga tahun kemudian.

Rencananya, mobil listrik bergaya SUV dari Mercy ini dijadwalkan akan hadir di tahun depan dengan banderol mendekati model GLC, sehingga mampu berkompetisi menghadapi SUV Tesla Model 3 yang dijual seharga US$ 49 ribu atau sekitar Rp 704 juta (kurs saat ini).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.