Sukses

Kemampuan Nyetir Wanita Lebih Baik Dibanding Pria, Benarkah?

Selama ini, banyak yang berpendapat jika wanita tidak lebih baik dalam hal mengendarai kendaraan dibanding pria. Namun, hal tersebut ternyata tidak sebetulnya benar. Kenapa?

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini, banyak yang berpendapat jika wanita tidak lebih baik dalam hal mengendarai kendaraan dibanding pria. Namun, hal tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar, karena hasil studi terbaru ternyata memperlihatkan hasil yang berbanding terbalik.

Melansir Autoevolution, Jumat (31/8/2018), kesimpulan wanita lebih baik dibanding pria saat mengemudi berdasarkan data dari Kementerian Kehakiman Inggris, dan data dari Confused.com.

Memang, wanita lebih lambat ketika belajar mengemudi. Namun, begitu sudah melakukan atau berkemudi di jalan raya, kaum hawa ternyata bisa lebih diandalkan karena tidak lebih banyak melakukan pelanggaran, terlibat kecelakaan, dan biaya asuransi yang lebih sedikit dari pria.

Menurut angka-angka tersebut, pria empat kali lebih mungkin melanggar hukum dengan saatu atau cara lain saat sedang mengemudi.

Dari 585 ribu kasus balapan yang dibawa ke pengadilan di Inggris dan Wales pada 2017, 79 persen adalah laki-laki. Kebanyakan pria bersalah karena mengemudi dengan cepat, dan tanpa pajak atau asuransi.

Kesenjangan yang sama dapat terlihat ketika menyangkut klaim asuransi. Pada 2017, 65 persen klaim asuransi untuk pengendara pria, sebanyak 17 persen insiden di mana penggugat salah.

Sementara itu, dari 35 persen klaim asuransi untuk perempuan, hanya 9 persen penggugat yang salah.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tetap Tampil Cantik dan Aman Saat Berkendara, Ini Tipsnya

Aktifitas berkendara menggunakan mobil, saat ini memang tidak hanya didominasi kaum laki-laki. Banyak juga wanita yang mengendarai mobil sendiri, baik mengantar anak ke sekolah, berbelanja, dan juga ke kantor.

Dijelaskan salah satu pembalap wanita, Diandra Gautama, kebiasaan buruk pengendara wanita saat berkendara itu terlalu ribet, terutama dari segi pakaian.

"Untuk safety driving, pakaian kita memang tidak boleh merepotkan. Artinya, pakai pakaian yang memang nyaman untuk berkendara," jelas Diandra.

Lanjut dara cantik kelahiran 28 Januari 1990 ini, pengemudi wanita juga harus paham etika berkendara. Salah satu contohnya, jangan terlalu emosional, bermain smartphone, atau berdandan di dalam mobil.

"Biasanya kan, cewe itu buru-buru. Jadi, semua kegiatan baik itu make-up, menelepon atau mengetik pesan dilakukan di dalam mobil. Itu kan yang banyak disepelekan wanita," tegasnya.

Selanjutnya, bagi pengendara perempuan ketika berkendara jangan sembarangan. Jadi, tetap harus mengetahui rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, dan jangan menganggap sebagai perempuan bakal diistimewakan di jalan.

"Kita sebagai perempuan, jangan mau terus dimaklumi oleh laki-laki atau pengguna jalan lain," tambahnya.

Nah, yang paling penting jangan pernah wanita berkendara menggunakan sepatu hak tinggi alias high heel. "Sebaiknya pakai sepatu yang nyaman, tidak licin, dan tidak mengganggu saat menginjak permukaan pedal," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.