Sukses

Suzuki Jimny Laku Keras, Waktu Inden Mencapai 1 Tahun

Suzuki Motor Corporation kewalahan menerima permintaan yang tinggi untuk Jimny terbaru. Bahkan dealer sampai tak bisa memberi kepastian soal pengiriman maupun ketersediaan unitnya. Bahkan bisa sampai setahun inden.

Liputan6.com, Tokyo - Suzuki Motor Corporation kewalahan menerima permintaan yang tinggi untuk Jimny terbaru. Bahkan dealer sampai tak bisa memberi kepastian soal pengiriman maupun ketersediaan unitnya. Bahkan bisa sampai setahun inden.

Alasan warga Jepang harus inden Jimny, permintaan yang terlampau tinggi melewati target penjualan domestik yang sudah ditentukan untuk jangka waktu setahun. Artinya, Jimny sangat laris di Jepang.

Dilansir dari laman berita Yahoo! Japan, target domestik yang ditetapkan sebanyak 15.000 unit untuk Jimny biasa atau kei car, sedang Jimny Sierra yang juga untuk pasar global dipatok 1.200 unit untuk pasar domestik. Jika dipecah, Jimny kei car punya jatah rata-rata 1.250 unit per bulan. Sementara dalam kurun waktu sebulan lebih sejak diluncurkan, target sudah melewati batas. Menariknya, Jimny Sierra ternyata juga digemari di Jepang.

"Karena kami sudah menerima pemesanan melebihi target penjualan tahunan, khususnya untuk Jimny Sierra, pengiriman bakal lebih lama dibandingkan Jimny kei car," ungkap diler, seperti yang dilaporkan oleh Yahoo Jepang. Sesuai logika, masih menurut diler, pengiriman diperkirakan inden lebih dari setahun.

Target Jimny baru bisa dinilai terlalu kecil, kala dibandingkan dengan model Suzuki lain di Jepang. Contohnya, Wagon R terjual 9.559 unit rata-rata per bulan pada 2017. Jimny lawas juga begitu, 1.124 unit rata-rata tiap bulan pada tahun lalu. Lantas dipertanyakan Jimny yang untuk pertama kalinya dalam 20 tahun menawarkan model baru sepenuhnya, cuma dijatah 1.250 unit per bulan.

Ketika ditanya soal perluasan produksi, manufaktur punya pertimbangan untuk menambah produksi Jimny, karena pemesanan yang tinggi itu. Tapi itu baru terjadi pada 2019, sedang dalam waktu dekat belum direncanakan untuk menambah produksi. Pasalnya, untuk langsung menambah produksi begitu saja tidaklah mudah, dibutuhkan biaya maupun waktu yang tidak sedikit. Belum lagi, risiko penurunan permintaan saat produksi sudah ditingkatkan. Bisa jadi malah merugi besar.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sebagai informasi, Jimny generasi lawas diproduksi di pabrik Suzuki Iwata, Shizuoka. Sedang Jimny baru lahir dari pabrik Kosai, Shizuoka. Dengan melonjaknya permintaan di domestik, serta permintaan yang datang dari luar, Suzuki Motor Corporation memang merencanakan bakal menambah produksi pada tahun depan. Sementara produksi Jimny di luar Jepang, bisa jadi salah satu cara meningkatkan produksi dan efisiensi untuk menjawab permintaan pasar global.

Bukan fenomena aneh kalau ternyata Jimny generasi terbaru banyak peminatnya. Selain desain yang sangat menggoda, mesin yang ditawarkan juga baru. Ditambah, untuk pasar domestik Jepang, harga Suzuki Jimny baru tergolong ramah. Sementara di Indonesia, melihat antusiasnya saat dipamerkan di GIIAS 2018 lalu, Jimny juga punya peluang besar menjadi laris, selama harga yang ditawarkan masuk akal. Kalau bisa dijadikan murah, jaminan bakal ramai peminatnya. 

Sumber: Oto.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.