Sukses

12 Tahun Menjalin Hubungan, Toyota dan Isuzu Resmi Bercerai

Isuzu Motors Limited (Isuzu) dan Toyota Motor Corporation (Toyota) sepakat bercerai pada 3 Agustus 2018 kemarin.

Liputan6.com, Tokyo - Pada awal bulan Agustus 2018 ini, Indonesia diramaikan oleh pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018. Sementara itu Isuzu Motors Limited (Isuzu) dan Toyota Motor Corporation (Toyota) sepakat bercerai pada 3 Agustus kemarin. Mereka membubarkan ikatan modal bersama. Detail saham Toyota di Isuzu 50 juta. Sementara tingkat partisipasi ekuitas mencapai 5,89% (proporsi saham yang dimiliki, terhadap total jumlah saham yang diterbitkan).

Toyota berencana menjual seluruh pemilikan saham di Isuzu yang hampir 6% itu. Namun, keduanya juga sepakat untuk tetap berhubungan. Tetap terbuka kemungkinan kolaborasi, dalam membesut dan mengembangkan teknologi bareng.

Kilas balik di November 2006. Kedua produsen mobil membentuk aliansi, untuk mengembangkan mesin diesel kecil. Tepatnya sebagai jantung mekanis mobil penumpang. Isuzu dan Toyota menandatangani perjanjian dasar, memanfaatkan sumber daya operasional masing-masing.

Realisasinya, pada pusat riset (R&D) memberikan bantuan teknis timbal balik dan menciptakan kerangka kerja yang memberi efek sinergis. Mereka bergandengan, saling memeriksa kelayakan proyek kolaboratif. Pada saat yang sama, Toyota juga setuju membeli saham di Isuzu (kala itu).

Tetapi krisis keuangan menghantam putaran ekonomi global di 2008. Perubahan lingkungan pasar, memaksa mereka menangguhkan beberapa proyek dimaksud. Dan ternyata, kondisi itu dinilai kian berlarut. Sedikit kemajuan spesifik yang dicapai dalam upaya kolaboratif itu. Akhirnya, Toyota dan Isuzu sepakat menengok kembali hubungan modal berdasarkan situasi bisnis saat ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Jujur saja, industri otomotif menghadapi perubahan besar sekali. Kini, Isuzu dan Toyota berniat untuk mempercepat upaya mereka, serta meningkatkan daya saing di pasar kendaraan komersial dan penumpang. Ya, sendiri-sendiri. Itulah alasan utama perceraian mereka. Sekaligus memecah kebuntuan kolaborasi yang dianggap kurang berdampak signifikan.

Sementara di hari yang sama, Toyota Motor Corporation (TMC) mengumumkan, perusahaan membukukan keuntungan dari penjualan dan laba perusahaan. Penjualan dari group perusahaan untuk kuartal April-Juni naik 4,5% dari periode yang sama tahun lalu. Nilainya menjadi sekitar US$ 66 miliar. Kemudian laba operasionalnya meningkat 18,9% menjadi US$ 6,1 miliar. Dan terakhir laba bersih naik 7,2% menjadi US$ 5,9 miliar.

Sumber: Oto.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.