Sukses

Deretan Mobil Karya Anak Bangsa

Indonesia juga tak hanya tempat untuk merek otomotif luar, tetapi memiliki beberapa brand otomotif asli buatan karya anak bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan berusia 73 tahun. Namun begitu, tak banyak masyarakat Indonesia sendiri sadar bahwa negaranya cukup hebat di segala sektor. Tak terkecuali di bidang otomotif.

Indonesia masih disebut negara berkembang, akan tetapi sejumlah brand otomotif dunia percaya dan yakin, mobil yang dibuat di Tanah Air memiliki kualitas bersaing.

Hal ini pula yang membuat principal dari berbagai merek otomotif dunia, memutuskan berinvestasi dan membangun pabrik produksi maupun perakitannya di Indonesia.

Sebut saja Toyota, Daihatsu, Nissan, Honda, Mitsubishi, Mercedes-Benz dan masih banyak brand otomotif lainnya, mereka berani menancapkan kuku bisnisnya di Indonesia, serta menggunakan berbagai komponen lokal buatan Indonesia.

Namun tahukah Anda, Indonesia juga tak hanya tempat untuk merek otomotif luar, tetapi memiliki beberapa mobil  asli buatan karya anak bangsa, antara lain:

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Komodo

Dengan menyebut namanya saja, tentu ini mengambil dari salah satu hewan legendaris, Komodo, yang hidup di pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Sedangkan nama awal FIN sendiri merupakan singkatan dari Formula Indonesia.

Secara keseluruhan FIN Komodo dibawah payung PT FIN Komodo Teknologi yang memiliki markas di Cimahi, Jawa Barat.

FIN Komodo menawarkan produk berupa  kendaraan penjelajah atau offroad. Suku cadang yang dibuat FIN Komodo ini diproduksi dari Usaha Kecil Menengah (UKM) dari berbagai wilayah di Indonesia.

Salah satu produk yang diciptakan adalah Komodo, yang memiliki bobot 250 Kg. Kendaraan ini bisa digunakan di sejumlah sektor perkebunan, pertambangan, atau rekreasi.

Menariknya, meski pamor Komodo terasa kurang melejit di Indonesia, namun beberapa negara seperti Malaysia hingga di Afrika justru menginginkan mobil ini.

 

3 dari 6 halaman

2. KMW

KMW adalah singkatan dari Kiat Mahesa Wintor, kendaraan ini bagian dari program pemerintah yang disebut Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes).

Munculnya KMW ini merupakan hasil patungan antara PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI) bersama PT Kiat Inovasi Indonesia dan PT Velasto Indonesia.

Meski belum dipasarkan, KMW ini telah resmi diperkenalkan di hadapann Presiden Joko Widodo ketika membuka acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018.

Rencananya, KMW akan dijual masal pada 2019 mendatang dengan banderol antara Rp 60 juta-Rp 70 juta per unit.

 

4 dari 6 halaman

3. Mahesa

Merek yang satu ini juga masuk mobil pedesaan yang digagas oleh Sukiyat. Pria ini merupakan sosok munculnnya mobil Esemka atau mobil desa KMW.

Pria asal Klaten, Jawa Tengah ini memberi nama mobilnya dengan Mahesa karena memiliki arti kerbau dalam bahasa Jawa kuno. Kerbau dan pertanian memiliki hubungan erat, untuk membajak sawah.

Mahesa memiliki tiga varian, yakni double cabin warna kuning seharga RP 70 juta, pick up warna merah seharga Rp 60 juta, dan kendaraan alat pertanian warna putih seharga Rp 50 juta.

Karena masuk dalam mobil pedesaan, maka mobil ini juga dapat dihubungkan dengan alat pertanian lain karena di bagian belakang mempunyai power take off (PTO) yang dapat disambungkan ke peralatan mesin untuk membantu petani.

 

5 dari 6 halaman

4. Wintor

Sama seperti KMW dan Mahesa, Wintor juga termasuk mobil perdesaan yang dikembangkan PT Velasto Indonesia yang merupakan anak usaha dari Astra Otoparts.

Hanya saja, desain untuk Wintor ini agak berbeda, karena berbentuk mini traktor. Akan tetapi bagian ban wintor juga bisa diganti sesuai kondisi jalan.

Karena masuk mobil pedesaan, harga Wintor juga tak jauh berbeda, yaitu dijual dengan kisara harga Rp 60-70 jutaan.

 

6 dari 6 halaman

5. Tawon

Filosofi nama Tawon karena hewan ini merupakan salah satu yang rajin dalam bekerja dan menghasilkan madu yang sangat berguna. Akan tetapi, jika diganggu tawon juga bisa menjadi beringas.

Hal ini juga yang diinginkan PT Super Gasindo Jaya yang memiliki lokasi produksi di Rangkasbitung, Banten.

Namun sayang, Tawon yang mampu menampung lima penumpang ini pamornya kalah dari brand luar negeri. Bahkan mobil ini hanya bersaing dengan bajaj atau bemo.

Saat ini, keberadaan Tawon tak lagi seharum kemunculan awal. Akan tetapi  pada 2014, mobil ini sempat ditaksir untuk dipasarkan di Pakistan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.