Sukses

Jokowi Pesan 50 Motor Listrik Gesits untuk Lingkungan Istana

Presiden Jokowi pesan 50 motor listrik Gesits untuk digunakan di area Istana Negara.

Liputan6.com, Jakarta - Peluncuran sepeda motor listrik Gesits, kembali mundur. Rencana awal, motor karya anak bangsa garapan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan PT Gesits Technologies Indo (GTI) ini bakal meluncur 17 Agustus 2018.

Meskipun waktu peluncurannya mundur, namun proses pengembangan ataupun rencana produksi massal dari motor tanpa bensin ini sudah sesuai rencana.

Hal tersebut, disampaikan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, saat mengunjungi pabrik perakitan Gesits di kawasan industri PT. Wijaya Karya (WIKA) Industri & Konstruksi di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/8).

"Presiden minta disiapkan 50 unit pertama untuk digunakan di lingkungan Istana Negara. Wah, saya pikir ini akan membebankan anggaran perusahaan. Ya, setidaknya bisa disiapkan 15 unit," terang Nasir saat kunjungan ke pabrik perakitan Gesits.

Dalam kunjungan kerja yang didampingi Direktur Utama PT Wika, Tumiyana dan CEO PT GTI, Harun Sjech, Menristekdikti juga mendengar laporan hasil perkembangan dan rencana proses perakitan dari tim Gesits, termasuk melihat pengujian perangkat-perangkat teknologi dan berbagai komponen yang telah diciptakan.

"Saya juga akan berbicara dengan Pertamina sebagai penyedia jaringan energi. Ini untuk kemudahan penggunaan Gesits di tengah masyarakat," tambah Nasir.

Dia menambahkan, perlu disiapkan regulasi yang menjamin kelancaran penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Gesits sendiri merupakan sepeda motor listrik yang mengandalkan baterai lithium-ion.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Untuk pengisian ulang baterai berteknologi canggih ini, para pengguna Gesits hanya butuh menukarnya dengan baterai yang telah terisi di gerai penukaran yang akan disebar secara luas di tengah masyarakat.

Menristekdikti berharap metode pengisian ulang baterai dapat dilakukan dengan cara pertukaran unit baterai (battery swap) di jaringan-jaringan SPBU Pertamina.

"Dengan begitu, masyarakat pengguna bisa menukar baterai semudah mereka mengisi bensin di SPBU. Konsep ini tidak ada ubahnya dengan pembelian tabung gas elpiji yang sudah familiar di tengah masyarakat," jelasnya.

Untuk diketahui, produksi Gesits yang rencananya bakal dilakukan tahun ini, bakal memiliki kuota sebanyak 50 ribu per tahun, dan bakal ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai 100 ribu unit per tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.