Sukses

Hati-Hati, Ini Akibatnya Jika Salah Pasang Busi

Banyak faktor yang menjadi penyebab busi cepat rusak, akibatnya kinerjanya tidak optimal. Salah satu faktor yang paling dominan akibat busi tidak dirawat dengan baik, terutama saat melakukan pemasangan dan pengencangan.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak faktor yang menjadi penyebab busi cepat rusak, akibatnya kinerjanya tidak optimal. Salah satu faktor yang paling dominan akibat busi tidak dirawat dengan baik, terutama saat melakukan pemasangan dan pengencangan.

Misalnya, jika terlalu kendur, maka dapat menyebabkan bocornya kompresi yang diakibatkan adanya celah yang timbul di antara busi dan cylinder head. Selain itu busi yang kendur juga dapat meningkatkan risiko overheat karena perpindahan panas yang tidak sempurna yang diterima oleh busi.

“Kerusakan lainnya yang dapat timbul oleh pemasangan busi yang kendur adalah akibat getaran mesin saat menyala dapat menyebabkan busi rusak atau terlepas dari cylinder head,” jelas Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia.

Menurut Diko, kerusakan busi juga dapat terjadi apabila busi dipasang terlalu kencang. Metal shell akan mengalami stress akibat tekanan torsi yang berlebih sehingga busi akan mengalami patah pada bagian ulirnya.

“Jika terjadi hal seperti ini maka sebagian patahan busi akan tertinggal di dalam cylinder head dan tentunya akan menimbulkan pekerjaan baru yang lebih rumit,” katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Untuk mengurangi permasalahan tersebut kuncinya adalah di proses pengencangan dengan pengaturan torsi yang sesuai.

“Busi memiliki ukuran hexagon yang berbeda sehingga nilai torsi yang dibutuhkan juga berbeda. Cara yang paling mudah adalah menggunakan kunci torsi yang disesuaikan nilainya sebelum mulai proses pengencangan,” bebernya.

Jika tidak memiliki kunci torsi yang sesuai, katanya, maka pengaturan sudut putar menjadi poin utama dalam melakukan proses pengencangan pada busi. Putaran 180 derajat sampai dengan 240 derajat sudah cukup untuk mengencangkan busi agar tidak lepas.

“Petunjuk pengencangan semua tipe busi dapat dilihat pada bagian belakang bungkus busi yang disesuaikan dengan tipenya masing-masing. Ini bertujuan untuk lebih memastikan bahwa setiap tipe busi dibedakan berdasarkan bentuk diameternya,” pungkasnya.

Sumber: Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.