Sukses

Seiring Perkembangan, Toyota Tingkatkan Kandungan Lokal untuk Kijang

Seiring perkembangan otomotif, Toyota meningkatkan kandungan lokal untuk Kijang. Hingga Kijang Innova yang merupakan generasi ke-6 sudah mencapai 85 persen kandungan lokal

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan perkembangan industri otomotif Indonesia, Toyota terus meningkatkan kandungan dalam negeri (TKDN) untuk mobil Kijang yang sudah sejak lama lahir.

Berdasarkan data yang diterima Liputan6.com, Senin (30/7/2018), generasi pertama Kijang memiliki kandungan lokal yang berawal 19 persen.

Kandungan lokal Kijang lalu meningkat menjadi 30 persen pada generasi kedua. Toyota kembali menunjukkan keseriusannya untuk menambah TKDN, dengan penambahan rasio kandungan lokal Kijang menjadi 40 persen pada Kijang generasi ketiga atau Kijang Super yang pertama kali diluncurkan pada 1986.

Kijang generasi keempat atau Kijang Kapsul yang diperkenalkan ke publik tahun 1997 memiliki kandungan lokal sebesar 53 persen. Hingga kini, Kijang Innova yang merupakan Kijang generasi kelima dan Grand New Kijang Innova atau Kijang generasi keenam secara berturut-turut memiliki TKDN 75 persen dan 85 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

"Evolusi Kijang dari kendaraan komersial dengan teknologi yang sangat sederhana era 70-an hingga kini menjadi produk MPV global merupakan cerminan bahwa industri otomotif Indonesia tumbuh secara signifikan sehingga mampu menjadi basis produksi dan ekspor kendaraan di segmen medium berstandar internasional," kata Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azam, dalam keterangan resminya.

Menurutnya, Kijang merupakan pembuka jalan bagi model-model Toyota lainnya untuk bisa diproduksi secara lokal.

Peningkatan kandungan lokal untuk Kijang tak terlepas dari dukungan pemasok lokal yang awalnya hanya berjumlah delapan perusahaan pada 1977, kini telah bertambah menjadi 139 perusahaan.

"Hal ini berdampak pada semakin besarnya substitusi impor serta penyerapan tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan produksi Kijang," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.