Liputan6.com, Jakarta - PT Sokonindo Automobile selaku agen pemegang merek otomotif China Dongfeng Sokon (DFSK), rupanya tak hanya ingin menjadikan Indonesia sebagai pasar, sebaliknya mereka juga ingin menjadi basis produksi dan mengekspornya ke sejumlah negara.
Hal ini diungkapkan langsung Co-CEO PT Sokonindo Automobile, Alexander Barus saat peluncuran DFSK Glory 580 di kawasan mall Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (19/7). Menurutnya, rencana ekspor akan dilakukan pada awal 2019.
“Mulai ekspor ke negera ASEAN. Pertama Thailand, setelah itu Vietnam,” ucap Alexander.
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut Alexander menyatakan, ekspor yang dilakukan merek mobil Cina ini adalah kendaraan berjenis sport utility vehicle (SUV) dan mini pick-up.
Tentu saja jika bicara DFSK yang diproduksi di Cikande, Banten, saat ini memang baru dua produk yang diracik, yaitu SUV Glory 580 dan DFSK Super Cab.
“Komposisinya (ekspor) 70 persen untuk SUV dan 30 persen pada model mini pikap. Tapi itu tergantung pasar dan bagaimana perubahannya," tuturnya.
Adapun alasan kedua negara tersebut menjadi tujuan tak lain, karena sudah tersedia jaringan dealer.
"Kami yakin kami akan dapat berkiprah di pasar Asean dan pasar global. Sehingga kami sebut bermula dari Indonesia, mengembangkan pasar ke Asean, dan selanjutnya ke pasar global untuk mobil setir kanan," terangnya.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pabrik DFSK di Cikande
Seperti saat Liputan6.com melakukan kunjugan pabrik di PT Sokonindo Automobile di Cikande, Banten, pabrik tersebut telah mengimplementasikan prinsip industry 4.0.
Tampilan pabriknya tak kalah canggih, sebab pabrik tersebut ternyata sudah menggunakan tenaga robotic hampir 90 persen.
Beberapa lengan-lengan robot juga diperlihatkan untuk pencetakan pelat baja (stamping), pengelasan (welding), pengecatan (painting), perakitan (assembling), serta proses kontrol kualitas (quality control).
Advertisement
Pabrik DFSK yang berada di atas lahan seluas 20 hektare itu mendapatkan suntikan dana sebesar 100 juta dolar Amerika, dan dipercaya mampu memproduksi 50.000 unit per tahun.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement