Sukses

Gagal Perhatikan Kondisi Ban dan Rem, Taruhannya Nyawa

Baik ban maupun rem juga tak lepas dari masalah. Bahkan, meski masalah itu sangat kecil, namun nyawa taruhannya.

Liputan6.com, Jakarta - Ban dan rem, jadi satu satuan yang tak terpisahkan pada sebuah kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor. Peran kedua komponen ini juga sangat vital.

Meski begitu, baik ban maupun rem juga tak lepas dari masalah. Bahkan, meski masalah itu sangat kecil, namun nyawa taruhannya.

Dilansir Oto.com, setidaknya ada cara untuk mengatasinya, Anda hanya perlu sedikit telaten dan ‘perasa’ sebelum, saat dan sesudah mengendarai mobil.

Inilah beberapa hal yang kami maksud:

Tekanan ban kurang atau berlebihan

Selalu periksa tekanan angin ban secara rutin. Minimal satu minggu sekali. Semakin sering tentunya akan semakin bagus, apalagi kalau mobil dipergunakan sebagai sarana transportasi sehari-hari.

Ban yang kebanyakan angin akan membuat tapak ban tidak mencengkeram sempurna. Kontak yang seharusnya optimal akan berkurang drastis dan mengakibatkan traksi ke permukaan jalan berkurang.

Betul ban yang diisi angin lebih akan membuat hambatan gulir berkurang dan konsumsi BBM bisa ditekan. Namun konsekuensinya, traksi yang berkurang akan membuat mobil sulit dikendalikan.

Sebaliknya, ban yang kurang angin juga memiliki konsekuensi sendiri. Pertama, mobil akan lebih boros BBM karena tapak ban yang mencengkram permukaan jalan menjadi lebih luas.

Kedua, struktur ban bisa terancam rusak karena beban yang ditanggungnya berlebihan, apalagi saat mobil diisi beban penuh dan melaju kencang. Kedua masalah ini berujung pada soal keselamatan. Karena itu, cek selalu tekanan angin ban.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kembang Ban Menipis

Kembangan ban atau biasa juga disebut tread, adalah pola pada telapak ban yang memungkinkan karet bundar ini mencengkeram permukaan jalan.

Pola biasanya didesain sedemikian rupa, sesuai peruntukannya. Saat kembangan ini mulai menipis, itulah yang biasa disebut ban mulai botak.

Karena itu, penting untuk memperhatikan keausan tread ini dengan seksama. Ban yang botak tidak bisa mencengkeram jalan dengan optimal, dan berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Bagaimana mengukurnya? Pabrikan ban biasanya membekali produknya dengan indikator segitiga yang bisa Anda lihat di bagian sisi kembangan ban.

Bila segitiga (atau disebut juga TWI, Tread Wear Indicator) sudah mulai mulai sejajar dengan permukaan ban, pertanda sudah harus diganti. Jika sudah hilang, Anda jangan main-main lagi, segera ganti.

Rem Berdecit

Ingat, rem yang berdecit, bukan ban yang mengunci karena direm. Selain bunyi itu adalah indikasi bahwa rem Anda sedang bekerja, juga menjadi pertanda waktunya memeriksa piringan dan kanvas (sepatu) rem.

Rem berdecit bisa jadi karena ada kotoran yang menempel, atau biasanya kanvas rem perlu diganti. Kami sarankan untuk segera membawa mobil ke bengkel terdekat untuk pengecekan.

 

3 dari 3 halaman

Pedal Rem Bergetar

Rem bergetar bisa memiliki dua arti. Jika mobil Anda memiliki sistem ABS, maka saat pengereman yang cukup kuat, Anda akan merasakan pedal rem seolah berdenyut.

Namun kalau direm sedikit sudah terasa getarannya, sebaiknya periksa piringan rem.

Piringan rem bisa aus seiring dengan penggunaan, atau mengalami overheat karena pengereman berat terus menerus (saat jalan sedang menurun, misalnya).

Piringan rem yang tidak rata, mengakibatkan sepatu rem tidak mendapatkan cengkeraman yang sempurna, hasilnya adalah getaran yang timbul di pedal.

Pedal Rem Terasa Dalam

Sulit menentukan mana yang paling bahaya kalau membicarakan masalah pada rem karena semuanya krusial. Jika Anda merasa pedal rem terasa empuk dan dalam, bisa jadi ada kebocoran di sistem pengereman.

Kalau Anda bisa memperbaiki sendiri, segera perbaiki. Kalau tidak, panggil mobil derek untuk membawa mobil ke bengkel.

Mobil Banting Stir Saat Direm

Ini juga sangat berbahaya. Direm bukannya langsung berhenti, tapi malah berbelok. Selain entah di mana akan berhenti, bisa membahayakan untuk orang lain. Hal ini bisa terjadi karena penyaluran minyak rem yang tidak sempurna.

Entah karena tersumbat, atau ada udara yang masuk ke selang rem. Atau bisa juga karena ada salah satu piston (yang mendorong kanvas rem) yang macet. Sekali lagi, jika hal ini terjadi, langsung kontak bengkel.

Sumber:Oto.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.