Sukses

Kampas Rem Depan Honda PCX 150 Lokal Langka, Ini Kata AHM

Salah satu suku cadang kampas rem depan Honda PCX 150 buatan Indonesia dikabarkan langka di sejumlah bengkel resmi sepeda motor Honda atau Astra Honda Authorized Service Station (AHASS).

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu suku cadang kampas rem depan Honda PCX 150 buatan Indonesia dikabarkan langka di sejumlah bengkel resmi sepeda motor Honda atau Astra Honda Authorized Service Station (AHASS).

Setidaknya, kabar langka bagian part ini tersebar setelah pemiliki Honda PCX 150 buatan lokal, Dweey Ristianto mengunggah keluhannya karena tak mendapatkan kampas rem depan Honda PCX 150 di akun media sosial Facebook.

Beredar langkanya kampas rem PCX 150 lokal ini ternyata langsung terdengar pihak PTAstra Honda Motor selaku agen tunggal pemegang merek sepeda motor Honda.

Bahkan menurut Deputy Head Corporate Communication, Ahmad Muhibuddin, minimnya parts yang dipermasalahkan ini sudah ditangani pihak Honda.

“Mungkin kebetulann lagi enggak nyetok, atau kehabisan stock (kampas rem). Karena itu kan barang fast moving tergolongnya,” ucap Muhib kepada Liputan6.com, Sabtu (14/7/2018).

Kata Muhib, jika bagian part itu kosong memang langka, maka langkah yang harus ditempuh adalah pihak diler mengorder kembali komponen yang dibutuhkan konsumen.

“Biasanya ada jalur cepat, fast track. Ya si diler kehabisan itu bisa pesan segera ke AHM. Karena yang pasok itu kan AHM,” kata pria ramah tersebut.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Muhib sendiri menyatakan, sejak PCX 150 lokal dipasarkan, maka bagian parts apapun khususnya fast moving langsung disediakan. Akan tetapi untuk kasus ini, kemungkinan diler memang telah kehabisan stock dan belum melakukan order ke AHM.

“Jangan di dramatisir, ini hal kecil. Sekarang berapa banyak yang mengalami hal itu (kehabisan kampas rem)? Kan hanya satu orang,” ungkap Muhib.

“Sekarang mengalami satu orang tidak bisa pukul rata. Kecepatan habisnya kampas rem itukan tergantung habit cara pemakaian si pemilik motor berbeda-beda,” tambahnya.

Muhib juga menganalogikan, jika membeli sepeda motor yang sama dan waktu pembeliannya tak jauh berbeda, maka habis atau tidaknya kampas rem pasti dipastikan berbeda-beda.

“Misalnya kalau penakut itu pasti ngerem mulu, kalau agak ofensive riding tidak. Jadi itu kehabisan stock saja,” tuturnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.