Sukses

Uji Kemampuan Motor Listrik Ojek Online, Sanggup 100 Km per Hari?

Liputan6.com, Jakarta - Solidiance dan GoJek berkolaborasi untuk melakukan studi kelaikan motor listrik dengan cakupan wilayah Jabodetabek. Sedikitnya 10 unit skutik listrik Viar Q1 digunakan dalam studi yang berlangsung sepekan tersebut.

Melalui studi ini, keduanya ingin mengetahui perbandingan tingkat efisiensi biaya yang dikeluarkan antara motor listrik dengan kendaraan berbahan bakar fosil.

Tidak cuma itu, tujuan eksperimen ini untuk mengetahui apakah motor listrik bisa menjadi transportasi utama masyarakat di masa depan.

Gervasius Samosir, Associate Partner dan Country Head Solidiance di Indonesia mengatakan, ada dua alasan mengapa Indonesia perlu beralih ke kendaraan listrik.

Menurutnya, sektor transportasi Indonesia adalah salah satu kontributor utama karbondioksida (CO2) yang tinggi, dan sepeda motor adalah penyebab utamanya. Lalu, bahan bakar fosil secara perlahan semakin menipis dan dianggap tidak sustainable sebagai sumber energi masa depan menjadi alasan kedua perlunya peralihan tersebut.

"Urgensi untuk melakukan perubahan ini harus dimulai sekarang jika masyarakat Indonesia ingin generasi masa depan hidup sehat," terangnya di Jakarta, Rabu (11/7).

Sementara itu, Head of Research of Gojek Indonesia Ramda Yanurzha meyakini, motor listrik bisa menjadi salah satu solusi membantu mitra driver mengurangi biaya operasional serta membuat transportasi lebih efisien.

"Misi kami adalah memberikan dampak sosial positif kepada Indonesia serta membantu meningkatkan taraf hidup mitra kami melalui inovasi dan teknologi," katanya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Dirinya menyebut, kebanyakan driver Gojek menempuh lebih dari 100 kilometer dalam sehari. Apabila motor listrik mampu menandingi kendaraan yang ada saat ini bahkan memberikan keuntungan lebih bukan tidak mungkin pertumbuhan motor listrik di Tanah Air bisa lebih cepat.

"Ini (jarak tempuh) adalah stress test. Tentu ini menjadi ultimate stress test bagi electric vehicle, jika dia bisa bertahan dengan Gojek tentu adopsi di mass market akan lebih gampang," ujar Ramda.

Sebagai informasi, dalam studi ini sebenarnya Solidiance tidak hanya melibatkan Gojek saja. Mereka telah membeli 50 unit Viar Q1, di mana 10 di antaranya digunakan oleh driver Gojek yang dipilih secara acak dan sisanya dipakai oleh komuter dan karyawan perusahaan logistik pilihan yang biasa menempuh jarak pulang-pergi hingga 100 km dalam sehari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.