Sukses

Mobil Tanpa Sopir Tak Diizinkan Berkeliaran di Jalan Raya, Kenapa?

Menurut Anggota Senior BMW, Ian Robertson, mobil autonomous penuh tidak akan diizinkan di jalan raya. Pasalnya, regulasi terkait fitur otonom bakal dibatasi.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan industri otomotif dunia semakin pesat, terutama untuk roda empat. Selain mobil listrik yang menjadi isu utama, mobil tanpa sopir alias autonomous juga tengah menjadi perbincangan dan dipercaya bisa hadir di masa depan.

Namun, menurut Anggota Senior BMW, Ian Robertson, mobil autonomous penuh tidak akan diizinkan di jalan raya. Pasalnya, regulasi terkait fitur otonom bakal dibatasi.

"Saya pikir pemerintah benar-benar akan mengatakan oke, otonom bisa sejauh ini. Ini tidak akan terlalu lama sebelum pemerintah mengatakan, atau regulator bahwa tidak semua keadaan itu tidak akan diizinkan," jelas Ian seperti dikutip dari Autoexpress, Kamis (28/6/2018).

Robertson melanjutkan, meskipun teknologi tanpa sopir bakal hadir, namun manusia tetap akan bertanggung jawab atas keputusan hidup dan matinya.

"Meskipun mobil lebih dari mampu mengambil algoritma untuk membuat pilihan, saya tidak berpikir kita akan pernah menghadapi di mana mobil akan membuat pilihan antara kematian dan kematian lainnya," tambahnya.

Untuk diketahui, BMW memiliki pengalaman signifikan dengan kendaraan otonom. Pabrikan asal Jerman ini menjelaskan, perusahaan mengoperasikan beberapa unit mobil tanpa sopir.

Salah satu mobil tanpa sopir yang dicoba, adalah mobil yang berada di Jerman yang secara teratur menempuh jarak 1.000 km antara Munich dan Trieste di Italia Utara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membayangkan Balap Mobil Tanpa Pengemudi

Saat Formula E memulai balap pada 2014, banyak yang memprediksi ajang adu kebut mobil listrik ini tidak akan bertahan lama. Apa serunya, melihat 'jet darat' berlari kencang di depan penonton, tanpa deru mesin dan sangat hening.

Namun, hal tersebut berbanding terbalik. Empat tahun penyelenggaran Formula E, balapan ini semakin populer. Bahkan untuk musim depan, BMW, Mercedes-Benz, dan Porsche akan bergabung bersama Audi, Renault, dan Jaguar dalam seri ini.

Melansir Autoevolution, Senin (18/6/2018), bahkan beberapa pabrikan merelakan kejuaran lain agar fokus di Formula E. Sebut saja Mercedes, yang akan mengarungi balap bersama DTM.

Menjadi bukti, bertukar mesin pembakaran konvensional dengan motor listrik cukup berhasil. Tapi, bagaimana jika dunia memiliki seri balap lain, yaitu mobil listrik tanpa pengemudi?

Setidaknya, hal tersebut sudah dipikirkan oleh Daniel Simon, orang di belakang desain mobil yang digunakan di film-film, seperti Tron: Legacy, Oblivion.atau Captain America.

Daniel memikirkan, apa yang disebut Roborace sebagai platform motorsport dan hiburan ekstrim untuk masa depan teknologi otomotif yang relevan. Dalam hal lain, ini merupakan seri balap untuk mobil self-driving alias autonomous.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.