Sukses

Top 3: Komunitas Ogah Pakai Premium dan Motor Honda 6-Silinder

Saat mudik, mengonsumsi bahan bakar Premium bukanlah pilihan utama bagi komunitas mobil.

Liputan6.com, Jakarta Saat musim mudik 2018, ternyata ada saja yang enggan menggunakan bahan bakar Premium dengan alasan tertentu. Artikel  "Komunitas Mobil Ogah Pakai Premium Saat Mudik, Ini Alasannya" menjadi berita terpopuler saat ini. 

Selain itu, dua berita menarik lainnya adalah "Siap-Siap, Mau Punya SIM Harus Lulus Tes Psikologi" dan "Mengenal Motor 6-Silinder Honda di Era 70-an. Berikut rangkumannya. 

1. Komunitas Mobil Ogah Pakai Premium Saat Mudik, Ini Alasannya

Sejumlah komunitas mobil di Tanah Air mengaku hampir seluruh anggotanya tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) Premium, termasuk saat mudik tahun ini. Alasan komunitas tak gunakan Premium karena pabrikan otomotif sendiri menyarankan pemakaian BBM dengan oktan minimal 92.

Baca selengkapnya di sini

2.Siap-Siap, Mau Punya SIM Harus Lulus Tes Psikologi

Ditlantas Polda Metro Jaya dalam waktu dekat akan menerapkan tes psikologi sebagai salah satu persyaratan dalam penerbitan SIM. Tes psikologi ini berlaku bagi pemohon seluruh golongan SIM (pengajuan SIM baru), peningkatan golongan SIM, dan perpanjangan SIM.

"Sebenarnya saat ini tes psikologi telah diterapkan dalam penerbitan SIM namun hanya diberlakukan bagi penerbitan SIM umum saja sedangkan untuk golongan SIM lainnya hanya dilakukan pemeriksaan kesehatan jasmani saja meliputi pendengaran, penglihatan dan perawakan," kata Kompol Fahri Siregar, Kasi Satpas SIM Polda Metro Jaya, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (19/6/2018).

Baca selengkapnya di sini.

3. Mengenal Motor 6-Silinder Honda di Era 70-an

Motor 6-silinder merupakan produk yang cukup jarang ada di pasaran, salah satunya adalah Honda Gold Wing. Namun, ternyata pada akhir 1970-an, pernah beredar motor dengan 6-silinder, yaitu Honda CBX1000. Menariknya, motor ini dikerjakan langsung oleh pendiri Honda Motor Co., Soichiro Honda.

Honda CBX1000 pertama kali diperkenalkan pada 1978 dan dihentikan produksinya empat tahun kemudian pada tahun 1982. Kala itu, motor ini dikembangkan sebagai bentuk pembuktian Honda bahwa mereka mampu membuat superbike terbaik. Akhirnya, sang legenda, Soichiro Honda, langsung turun tangan sebagai ketua tim perancang CBX1000

Baca selengkapnya di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siap-Siap, Mau Punya SIM Harus Lulus Tes Psikologi

Ditlantas Polda Metro Jaya dalam waktu dekat akan menerapkan tes psikologi sebagai salah satu persyaratan dalam penerbitan SIM. Tes psikologi ini berlaku bagi pemohon seluruh golongan SIM (pengajuan SIM baru), peningkatan golongan SIM, dan perpanjangan SIM.

"Sebenarnya saat ini tes psikologi telah diterapkan dalam penerbitan SIM namun hanya diberlakukan bagi penerbitan SIM umum saja sedangkan untuk golongan SIM lainnya hanya dilakukan pemeriksaan kesehatan jasmani saja meliputi pendengaran, penglihatan dan perawakan," kata Kompol Fahri Siregar, Kasi Satpas SIM Polda Metro Jaya, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (19/6/2018).

Tes psikologi rencananya akan dilaksanakan oleh lembaga psikologi yang telah mendapatkan pembinaan dan pengawasan dari bagian psikologi Polda Metro Jaya. Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia sendiri telah mendukung upaya Ditlantas Polda Metro Jaya untuk menerapkan tes psikologi sebagai persyaratan penerbitan SIM.

"Intinya, Ditlantas PMJ mau menerapkan tes psikokogi untuk penerbitan SIM dan kita sudah minta pertimbangan dari psikolog di Asosiasi Psikolog Forensik Indonesia sebelum mengambil keputusan ini," ujar dia. Ia berharap, penerapan tes psikologi dalam penerbitan SIM dapat mencegah kejadian laka lantas yang disebabkan faktor psikologis dari pengemudi.

Sementara itu, psikolog Lia Sutisna Latif dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia mengatakan bahwa mengemudi merupakan tingkah laku yang kompleks.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.