Sukses

Hindari Apes di Jalan, Ini 4 Komponen Mobil yang Harus Diperhatikan

Sejumlah tips ini dapat memperbaiki masalah mesin yang timbul saat berada dalam perjalanan.

Liputan6.com, Jakarta - Saat mudik Lebaran, pastikan kondisi kendaraan yang Anda gunakan sudah benar-benar fit untuk dibawa perjalanan jauh. Jika terjadi masalah di jalan, tentu waktu Anda juga akan terbuang, belum lagi jika Anda jauh dari posko mudik atau bengkel.

Tak ada salahnya, sebelum Anda melakukan perjalanan, Anda bisa mengecek beberapa komponen yang biasanya paling sering terjadi masalah dan hanyalah bersifat sementara, di mana mobil Anda bisa dijalankan sampai ke bengkel, atau tempat perbaikan terdekat.

Radiator Bocor

Radiator berfungsi untuk mengalirkan air pendingin mesin. Saat bocor, tentunya mesin akan kepanasan (overheat). Tidak perlu panik, ada beberapa benda yang bisa Anda gunakan untuk menambal kebocoran sementara. Namun pastikan mesin sudah dalam kondisi dingin sebelum melakukan perbaikan apapun. Benda pertama adalah lakban atau duct tape. Mohon dicatat, lakban hanya digunakan untuk menutup kebocoran di selang radiator, bukan di radiatornya. Lilitkan lakban di seputar kebocoran selang, dan pastikan segalanya rapat.

Yang kedua adalah telur. Satu atau dua butir telur bisa digunakan untuk menambal kebocoran di radiator, bukan di selang. Masukan air kedalam radiator sembari menyalakan mesin. Panasnya air akan mematangkan telur, dan tekanan sirkulasi air akan menekan telur untuk menyumbat area yang bocor. Sekali lagi, ini hanyalah perbaikan sementara, bukan permanen. Dan jangan lupa menutup kembali radiatornya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ganti Busi

Busi adalah benda yang memercikan api di ruang bakar sehingga terjadi pembakaran dan langkah kompresi untuk menggerakan mobil. Biasanya, mobil memliki tiga atau lebih ruang bakar, jadi akan memiliki tiga atau lebih juga busi untuk memantik api. Kalau salah satu busi tidak bekerja dengan benar, akibatnya akan terjadi kepincangan di mesin. Bagaimana kita tahu kalau mesin sedang pincang? Mudah saja. Mesin akan terdengar batuk-batuk saat pedal akselerator diinjak, dan meski mesin akan berputar seiring pedal gas diinjak, tapi responnya akan sangat lambat.

Dengan asumsi tidak ada kerusakan pada kabel busi, yang kemungkinan besar Anda tidak punya cadangannya (dan cukup rumit untuk mengecek kondisi kabel busi sendiri), mengganti busi adalah hal yang cukup mudah. Biasanya pabrikan mobil membekali setiap produknya dengan kunci-kunci di bagasi, termasuk kunci busi. Masukan kunci ke busi, dan kemudian putar seperti layaknya Anda membuka baut. Ganti, dan proses selanjutnya cukup mudah. Jangan lupa untuk mengencangkan busi, dan memasang kabelnya kembali.

3 dari 4 halaman

Rem Overheat

Rem yang overheat bisa disebabkan oleh pengereman secara kontinyu, atau kalau Anda sedang berada di sirkuit, beban kerja rem memang bertambah. Indikasinya bisa berupa menurunnya performa pengereman, alias ‘los’. Atau menimbulkan bau tidak sedap.

Kalau hal ini terjadi, ada baiknya segera menepi untuk membiarkan rem sedikit lebih dingin. 30 menit rasanya cukup untuk mendinginkan rem, tergantung seberapa panas sebelumnya. Beberapa akan menyarankan untuk menyiram rem dengan air, hal ini tidak kami sarankan karena berpotensi merusak piringan/tromol rem. Atau, kalau dirasa tidak terlalu parah, Anda bisa lanjutkan berkendara, namun dengan mengatur pengereman dengan lebih seksama. Misalnya dibantu dengan engine brake.

Satu hal yang harus Anda lakukan adalah, bawa mobil ke bengkel dan cek oli serta kanvas rem. Panas berlebihan pada rem akan membuat oli mendidih dan kinerjanya akan menurun, sementara kanvas rem akan mengalami aus berlebihan. Meski hal tersebut tidaklah mutlak terjadi, tapi ada baiknya Anda cek saja.

4 dari 4 halaman

Aki Tekor

Tanpa aki, tentunya mobil Anda tidak akan kemana-mana. Jantung dari sebuah mobil ini kadang sering dianggap sepele dan pengecekannya sering terlewatkan. Bagi pengguna mobil manual, saat aki mati atau tekor, solusinya mudah, tinggal dorong mobil, injak kopling. Masuk gigi dua, lepas kopling dan transmisi akan mendorong kruk as, dan rangkaian penyalaan mesin akan bekerja.

Yang paling sulit adalah mobil bertransmisi otomatis. Mau tidak mau, Anda harus menyediakan kabel jumper selalu. Selain itu, Anda harus ‘menggeser gengsi’ dan minta tolong mobil di sebelah untuk ‘pinjam aki’. Istilah pinjam ini tentu bukan memindahkan aki mobil orang lain ke mobil kita, tapi cukup dengan menyambungkan antar aki.

Caranya dengan memasang kabel jumper di kutub aki. Dan ini harus diperhatikan: Jangan sampai terbalik. Kabel positif harus tersambung dengan kutub positif di kedua aki, demikian juga dengan kutub negatif. Kalau terbalik, korsleting bisa timbul dan pada akhirnya Anda bukan hanya tekor aki, tapi juga dompet karena mobil yang akinya dipinjam tadi juga pasti rusak. Setelah pasti kutub terpasang dengan benar, nyalakan mesin dan bawa ke bengkel terdekat untuk dilakukan pemeriksaan apa penyebab aki Anda mati.

 

Sumber: oto.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini