Sukses

Gunakan Bahan Ramah Lingkungan, Suku Cadang Mobil Jadi Makanan Tikus

Dalam beberapa tahun terakhir, pabrikan mobil mulai menggunakan bahan dasar ramah lingkungan untuk beberapa bagian pada komponen mobil. Salah satunya adalah menggunakan bahan berbasis kedelai.

Liputan6.com, Michigan - Dalam beberapa tahun terakhir, pabrikan mobil mulai menggunakan bahan dasar ramah lingkungan untuk beberapa bagian pada komponen mobil. Salah satunya adalah menggunakan bahan berbasis kedelai.

Hal tersebut setidaknya dialami oleh Janice Perzigian, pemilik Ford Mustang 2017 yang harus mengeluarkan dana cukup besar untuk memperbaiki kabel-kabel yang digigit oleh tikus. Menurutnya Janice, tikus-tikus tersebut mengincar kabel berbahan dasar kedelai.

Hal serupa dikemukakan oleh John Pappas, pemilik bengkel Main & Hudson Service di Royal Oak. John menyebutkan setidaknya terdapat satu mobil dalam satu bulan yang rusak akibat kabelnya digigit oleh hewan.

Ini bukanlah perkara baru, pada 2016 silam Toyota pernah dituntut akibat kabel digigit oleh tikus oleh salah satu konsumennya, Albert Herber. Sang penggugat mengatakan menghabiskan dana US$1.500 untuk memperbaiki Toyota Tundra lansiran 2012.

Dilansir Carscoops, pengacara Albert, mengatakan, "Tikus dan binatang pengerat memang dikenal sebagai ancaman untuk jalur kelistrikan pada mobil, terutama di musim dingin. Selain mencari tempat berlindung, binatang tersebut juga mencari sumber makanan."

Hanya saja Toyota menanggapi bahwa kerusakan akibat binatang pengerat terjadi di berbagai industri, permasalahan tersebut tidak terpaut dengan salah satu model atau merek.

"Saat ini kami tidak menemukan bukti ilmiah binatang pengerat tertarik kabel kelistrikan mobil karena bahan yang digunakan berbasis kedelai, " pungkas juru bicara Toyota.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4 Alasan Mengapa Transmisi Manual Tidak Lagi Populer

Mobil dengan pilihan transmisi matik kini semakin digemari masyarakat. Hal ini pula membuat mobil dengan transmisi manual sedikit demi sedikit ditinggalkan.

Penggunaan transmisi matik dianggap lebih praktis, terlebih jika kondisi jalanan macet, atau ketika menghadapi jalanan menanjak. Tentu saja jika itu Anda hanya cukup bergantian menekan pedal gas dan rem dengan kaki kanan.

Lain halnya dengan transmisi manual, pengemudi harus lebih konsentrasi antara otak dengan kinerja kaki kiri dan kanan. Karena kaki kiri berperan penting untuk menginjak kopling.

Namun demikian tak sedikit orang yang lebih menyukai mobil dengan transmisi manual, hal ini disebutkan karena mobil yang menggunakan pedal kopling dianggap lebih sporty, ditambah tarikannya luwes.

Meski demikian, ada saja yang menganggap transmisi manual bukanlah selalu pilihan yang terbaik.

Hal ini pula membuat situs Carbuzz merangkum beberapa alasan mobil lebih baik menggunakan transmisi otomatis dan justru kurang baik saat dibekali transmisi manual.Berikut alasan kenapa transmisi otomatis terkadang lebih baik dari manual. 

Baca selengkapnya di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.