Sukses

Kerugian Menancap Gas Saat Lewati Polisi Tidur

Pernahkan Anda menginjak pedal gas atau memelintir handle gas lebih banyak dibanding biasanya saat baru mulai jalan, melewati polisi tidur, atau melahap tanjakan?

Liputan6.com, Jakarta Pernahkan Anda menginjak pedal gas atau memelintir handle gas lebih banyak dibanding biasanya saat baru mulai jalan, melewati polisi tidur, atau melahap tanjakan?

Hal-hal semacam itu sebenarnya kerap memakan bensin lebih banyak dibanding ketika motor atau mobil meluncur dengan putaran mesin stabil.

Makanya, tidak jarang saran muncul agar menghindari tempat yang banyak polisi tidur, apalagi tanjakan.

Selain karena harus melawan gravitasi sehingga tercipta beban, baik start maupun melewati polisi tidur dan tanjakan, sebenarnya mesin sedang kekurangan pasokan udara.

"Konsumsi bahan bakar itu terbuang terutama pada saat RPM rendah. Misalnya saat melalui polisi tidur. Di situ yang konsumsinya banyak sebenarnya. Kalau sudah di tol, sudah irit itu," ujar Harun Tanjung, Sales and Service Proxima.

Mengapa mesin kekurangan pasokan udara? Ia menjelaskan bahwa pada saat itu, beban yang harus dihadapi hanya dijawab oleh pasokan bensin di ruang bakar, sementara udara yang masuk tidak menyesuaikan karena mobil dalam kondisi tidak melaju atau lari.

"Kalau kita gas, kan biasanya dia ngempos, akhirnya kita injak lagi. Nambah lagi. Ini karena naluri kita bahwa (daya) kendaraan belum cukup," kata dia.

Berbeda dengan melaju di tol. Mobil tentu bisa melaju kencang sehingga udara yang masuk juga banyak dan sesuai kebutuhan pembakaran. Melaju melewati polisi tidur atau pun tanjakan sejatinya membuat mesin kekurangan udara karena sedang bergerak lambat. "Nah, di situ kucuran bahan bakarnya deras, sementara udaranya terlambat," pungkasnya.

Sumber : Otosia.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sanggupkah Mobil Lewati Polisi Tidur Raksasa seperti Ini?

Speed bump atau di Indonesia dikenal dengan sebutan polisi tidur merupakan sebuah marka kejut yang merupakan alat pembatas kecepatan. Keberadaan polisi tidur dianggap cukup mengurangi kecepatan laju mobil yang doyan kebut-kebutan.

Pembuatan polisi tidur tidak boleh sembarang. Sebab di Indonesia saja, polisi tidur harus sesuai Keputusan Menteri Perhubungan No 3 tahun 1994 tentang alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan, di mana sudut kemiringan adalah 15 persen dan tinggi maksumum tak boleh lebih dari 120 mm.

 

Namun dilansir Carscoops, Senin (18/12/2017), salah satu jalan di kota di Inggris, baru-baru ini dihebohkan dengan keberadaan polisi tidur raksasa yang diklaim terbesar di dunia.

Bahkan, bentuk polisi tidur yang satu ini lebih tinggi dari sebuah mobil sedan. Tak jarang, para pengendara mobil maupun sepeda motor banyak yang terkesima.

Akan tetapi, karena terlalu tinggi, rata-rata pemilik mobil tak mau melewatinya termasuk mobil SUV. Mereka pun justru memilih mundur bahkan memutar.

Ada sebuah mobil yang nekat melewati polisi tidur tersebut, namun justru merusak bumper depan. Tak lama, sebuah SUV kelir putih melintas. Mobil yang merupakan sebuah Range Rover Evoque itu tampak mudah melewatinya.

Usut punya usut, ternyata benjolan yang sempat direkam dalam bentuk video berdurasi satu menit dua puluh detik sengaja dibuat perusahaan Land Rover untuk kebutuhan promosi Range Rover Evoque.

Pesan dari iklan tersebut adalah, Range Rover ingin menunjukkan produknya, meski terlihat elegan dan maskulin, Evoque mampu digunakan di berbagai medan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini