Pemilik Mitsubishi Triton Dilatih Melahap Medan Offroad

Mitsubishi Latih Pengguna Triton Berkendara Offroad Dengan Benar (foto: PT MMKSI) — Mitsubishi latih pengguna Triton berkendara offroad dengan benar (foto: PT MMKSI)

Liputan6.com, Kopeng - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), sebagai agen pemegang merek (APM) kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi di Tanah Air, mengundang 150 pengguna Triton.

Kegiatan bertajuk Triton Family Gathering ini, diadakan di wilayah Jawa Tengah dan beberapa kota Semarang, Solo, Yogyakarta dan sekitarnya. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan, dan pemahaman akan produk, coaching clinic prinsip safety driving, teknik penggunaan 4x4, dan recovery di medan offroad.

Wilayah Kopeng dipilih sebagai tempat diselenggarakannya kegiatan ini, karena merupakan area potensial untuk market semi-private kendaraan kabin ganda, dan memiliki kontur jalan yang dapat memberikan sensasi berkendara offroad.

Dessu Herdianto, Head of LCV Section PT MMKSI, menekankan pentingnya pelaksanaan acara ini, sebagai sarana dalam memberikan informasi dan edukasi kepada konsumen.

"Dengan tujuan agar konsumen lebih memahami fitur, dan memaksimalkan kemampuan dan penggunaan Mitsubishi Triton di berbagai kondisi, medan, fungsionalitas dan penggunaannya," jelas Dessu seperti dalam rilis yang diterima Liputan6.com, ditulis Rabu (28/3/2018).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Chevrolet Colorado

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Untuk diketahui, perjalanan Mitsubishi Triton di Indonesia dimulai dari Mitsubishi L200 Strada yang diluncurkan pada 2002. Mendulang kesuksesan, Mitsubishi meluncurkan Strada Triton pada 2007, dan kemudian penyegaran model pada Agustus 2015.

Hingga saat ini Triton menjadi pemimpin pasar di kelas pikap 4x4 dengan pangsa pasar sebesar 60 persen pada 2017, dan meningkat hampir 20 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Dari total penjualan saat ini, persentase serapan Triton untuk konsumen semi-private penggunaan hobi dan gaya hidup, adalah sebanyak 20 persen, sehingga potensi pada segmen ini masih dapat terus ditingkatkan.