Sukses

Bukan Favorit Maling Jadi Alasan Land Cruiser VX Dipakai Keliling Dunia

Untuk berkeliling ke banyak negara, petualang Hartawan Setjodiningrat dan Sunny Ruslie memilih Toyota Land Cruiser VX.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk berkeliling ke banyak negara, petualang Hartawan Setjodiningrat dan Sunny Ruslie memilih Toyota Land Cruiser VX. SUV milik raksasa otomotif asal Jepang ini, dinilai layak untuk digunakan di berbagai medan.

Selain itu, mobil ini juga memiliki populasi yang sangat banyak. Jadi, saat berpetualang dan mengalami masalah, komponen atau spare part-nya mudah dicari.

"Banyak bengkel yang mengerti mobil ini. Lalu, mobil ini juga banyak populasinya, karena banyak disumbangkan untuk digunakan perang," jelas hartawan saat berbincang dengan wartawan di Hauwke Auto Gallery, Senin (12/3/2018).

Selain itu, Land Cruiser juga bukan mobil favorit maling. Jadi, ketika mobil ini diparkir di sembarang tempat, kecil kemungkinan mobil ini diambil orang.

"Tidak ada yang mau nyolong mobil ini. Beda kalau pakai Avanza, pasti banyak yang curi," cerita pria ramah ini sambil tersenyum.

Sementara itu, Land Cruiser ini mobil yang tidak laku. Artinya, dahulu tidak ada yang membelinya, kecuali disumbangkan untuk perang.

"Karena tidak banyak laku, harga spare part dan komponen murah. Waktu mobil saya terguling, dan harus ganti bodi belinya tidak mahal," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kondisi standar

Bagi seorang petualang, untuk berkeliling dunia atau tempat yang jauh usahakan mobil dalam keadaan standar. Jadi, ketika ada komponen atau sparepart yang rusak tidak sulit menemukan penggantinya.

"Land Cruiser saya tidak ada elektroniknya. Standar semua, jadi gampang kalau cari sparepart di suatu negara," terang Hartawan.

Selain itu, saat menggunakan mobilnya, pria yang memiliki ratusan koleksi mobil klasik ini juga tidak sembarangan. Dengan penggunaan di medan yang jauh, atau perjalanan jauh, mobilnya tersebut tidak digunakan untuk ngebut.

"Saya menggunakan mobil ini seperti 'diemong', tidak saya geber terus. Saya jalan di kecepatan 80 km/jam, jarang berlebih apalagi sampai 100 km/jam," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.