Sukses

Baterai Mobil Listrik Buatan Indonesia Bisa Terwujud

Membangun baterai untuk mobil listrik bukan lagi sekedar mimpi.

Liputan6.com, Jakarta Dalam gelaran Gaikindo Indonesia Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018, muncul satu merek bus listrik yang cukup mencuri perhatian. Bus listrik ramah lingkungan ini, dibuat oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB), yang merupakan perusahaan garapan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

Dalam kunjungan ke pameran yang diadakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat ini, Moeldoko bercerita tentang mimpinya untuk membangun baterai mobil listrik di Indonesia.

"Target saya berikutnya, adalah membangun baterai di Indonesia. Tidak akan lama lagi, semoga segera terealisasi," jelas Moeldoko saat berbincang dengan wartawan di area GIICOMVEC, Kamis (3/1/2018).

Lanjut pria kelahiran 8 Juli 1957 ini, untuk bisa mencapai produksi baterai listrik di Indonesia, memang masih butuh waktu yang cukup panjang. Setidaknya, untuk benar-benar siap produksi baterai, dibutuhkan waktu hingga lima tahun.

"Kerja sama nanti, perusahaan Shanghai sudah menawarkan, Korea (Korea Selatan) juga sudah. Untuk lokal memang belum, tapi ada orang saya yang punya keahlian di manajemen baterai. Nanti bisa kita kolaborasi sama pihak luar," tegasnya.

Dengan kerja sama tersebut, nantinya akan ada transfer teknologi. Jadi, suatu saat baterai akan bisa dibangun 100 persen karya anak bangsa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lebih Dekat dengan Bus Listrik Lokal MAB, Mobil Anak Bangsa

Selain menawarkan kendaraan komersial bermesin konvensional, Gaikindo Indonesia Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018 menghadirkan bus listrik buatan Indonesia. ada bus listrik MAB.

Bus listrik yang dibuat oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB) saat ini memasuki tahapan produksi purwarupa II yang mengadopsi sistem mechatronics.

 

 

 

Dengan mengadopsi motor elektrik HYQ 800-1200. Tenaga yang dihasilkan setara 268 Tk dengan torsi puncak 2.400 Nm. Dipadukan dengan baterai berkapasitas 259,2 kWh, klaim jarak tempuh mencapai 250 kilometer untuk sekali pengisian. Durasi pengisian dari 0-100 persen diklaim hanya membutuhkan waktu 3 jam saja.

Bambang Tri Sasongko, Direktur Teknik PT MAB, mengatakan,"Bus ini nantinya akan diproduksi massal secara mandiri. Yang akan melibatkan anak-anak terbaik bangsa dengan komponen TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) di atas 45 persen.

"Saat ini komponen lokalnya sebagian besar adalah bodi dan rangka, sedangkan komponen penggerak seperti motor listrik, baterai, dan poros roda masih impor."

Seperti diutarakan Menperin sebelumnya, bus listrik MAB bisa jadi kendaraan angkut di bandara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.