Sukses

Harley Davidson Recall Ratusan Ribu Motor, Apa Sebabnya?

Harley Davidson menarik 250 ribu motornya di seluruh dunia.

Liputan6.com, Detroit - Recall atau penarikan kembali mungkin menjadi tren akhir-akhir ini. Tak hanya sejumlah mobil yang terdengar melakukan recall tapi juga dialami perusahaan motor. Sebelumnya, di Indonesia Suzuki GSX-R150 terkena recall, dan baru-baru ini menimpa pabrikan motor gede ternama di dunia, Harley Davidson.

Dilansir dari CBSlocal Boston, Harley Davidson melakukan recall pada 250 ribu unit motornya di seluruh dunia. Hal tersebut dikarenakan adanya permasalahan pada rem, di mana rem melakukan pekerjaannya secara mendadak, tanpa ada tanda-tanda apapun sebelumnya. 

Sebelumnya, ada sebuah dokumen yang dikirim oleh U.S. National Highway Traffic Safety Administration mengatakan, penarikan kembali tersebut mencakup lebih dari 30 model yakni dari model tahun 2008 sampai 2011.

Pihak Harley Davidson mengatakan kampanye ini akan dilakukan dengan memperbaiki dan membilas cairan rem. Permasalahan rem terjadi karena cairan rem tidak diganti pemilknya setiap dua tahun sekali seperti yang sudah direkomendasikan.

Hal itu bisa menyebabkan katup di unit kontrol rem antilock menempel sehingga jalur rem terdesak cairan dan menyebabkan roda depan terkunci dan membahayakan pengemudi motor. Perbaikan motor Harley Davidson ini tidak akan dipungut biaya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sejauh ini, sejak Juli 2016, sudah ada 43 keluhan, tiga kecelakaan dan dua pengendara mengalami luka-luka, yang dilaporkan terkait masalah pengereman ini.

Dari total 250 ribu unit yang terkena dampak recall ini, hampir 175.000 unit Harley ada di Amerika Serikat. Dealer akan menyiram dan mengganti minyak rem mulai tanggal 12 Februari mendatang. Model CVO Touring dan VRSC termasuk model yang memiliki sistem pengereman anti-lock.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.