Sukses

Esemka Kembali Bergema, Begini Sepak Terjangnya Selama 2017

Apa saja yang sudah berhasil Esemka lakukan di Indonesia selama tahun 2017?

Liputan6.com, Jakarta Setelah lama tidak terdengar gema namanya, Esemka tiba-tiba kembali menjadi topik yang hangat di tengah industri otomotif. Nama Esemka kembali menyeruak bukan karena peluncuran produk baru atau pengiriman produk terhadap konsumen, melainkan beredarnya foto mobil dengan logo Esemka dan Garuda 1 sedang di-towing.

Sampai saat ini, Liputan6.com masih belum mendapat konfirmasi dari PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH), perusahaan gabungan antara PT Adiperkasa Citra Lestari (ACL) dan PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), sebagai produsen mobil Esemka.

Nah, sambil menunggu keterangan resmi dari pihak terkait, Liputan6.com akan merangkum perjalanan Esemka sepanjang tahun 2017.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pabrik Perakitan Sudah Tersedia

Pada Februari 2017 silam, beredar kabar bahwa Esemka akan diluncurkan pada tahun tersebut, tepatnya bersamaan dengan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017.

Saat itu, Managing Director PT ACEH, Hosea Sanjaya, mengungkapkan sedang melakukan berbagai persiapan. “Sekarang masih Februari, sebelum akhir Maret 2017 kami akan buat keputusan tentang schedule peluncuran dan juga tentang (keikutsertaan) di GIIAS,” ucap Hosea dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Selasa, (14/2/2017).

“Sekarang pembahasan skenario tentang fasilitas pabrikasi - perakitan mesin yang akan dipakai buat mobil Esemka,” sambungnya.

Meskipun demikian, setelah tahun 2017 berlalu, belum ada informasi lebih lanjut mengenai peresmian Esemka.

3 dari 5 halaman

Diusulkan Menjadi Mobil Presiden

Pada akhir Maret 2017, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan mobil Esemka. Usulan tersebut muncul ketika heboh mobil kepresidenan yang digunakan Jokowi mendadak mogok saat kunjungan kerja ke daerah, beberapa waktu lalu.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, mobil kepresidenan di seluruh negara, termasuk Indonesia, memiliki standar yang harus dipenuhi. Ada aturan perundang-undangan yang mengaturnya.

"Mobil Presiden harus bisa mengamankan sampai titik tertentu dari seorang kepala negara. Makanya dibuat aturan sampai ke undang-undang karena ada SOP-nya. Dan kalau tidak dilakukan dengan baik, Pasukan Pengamanan Presiden yang akan kena," kata Luhut dalam acara Coffee Morning di kantornya, Jakarta, Jumat (24/3/2017).

Terkait usulan mobil Esemka menjadi mobil kepresidenan, Luhut menyarankan tidak saat ini. Akan tetapi, dia optimistis kualitas mobil Esemka akan meningkat, sehingga ke depan dapat direkomendasikan sebagai mobil kepresidenan.

 

4 dari 5 halaman

Beredar Foto Esemka Digdaya

Foto mobil Esemka Digdaya yang berjenis kabin ganda bocor di dunia maya pada September 2017 lalu. Foto-foto lengkap model berwujud kabin ganda ini diunggah oleh pemilik akun Facebook, Anindya Tejo Martoyo. Dalam beberapa seri foto yang diunggah, memperlihatkan dengan jelas Esemka Digdaya mulai dari tampak depan, samping, dan belakang.

Dari segi tampilan, Esemka Digdaya dicurigai menjiplak model kabin ganda asal Tiongkok, Foday F22. Bahkan, banyak warganet yang berpendapat, jika mobil ini hanya me-rebadge truk kabin ganda asal Negeri Tirai Bambu tersebut.

5 dari 5 halaman

Pernah Membuka Keran Pemesanan

Bersamaan dengan beredarnya foto Esemka Digdaya, ternyata Esemka sudah membuka keran pemesanan untuk mobil-mobilnya. Melalui akun Instagram resmi @esemka_indonesia, calon konsumen dapat melakukan pemesanan terhadap tiga produknya, yaitu Esemka Bima 1.3 (pikap), Esemka Digdaya 2.0 (kabin ganda), dan Borneo 2.7 D (minibus).

Namun, saat Liputan6.com menelusuri kembali, akun Instagram @esemka_indonesia tidak bisa ditemukan. Sehingga tidak ada informasi yang terbaru seputar keran pemesanan yang pernah dibuka oleh Esemka.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.