Sukses

Bawa Muatan 1 Ton, Seirit Apa Tata Super Ace HT?

Liputan6.com ditantang oleh Tata Motors Distribusi Indonesia untuk menguji pikap andalannya dengan membawa muatan 1 ton.

Liputan6.com, Jakarta Untuk menguji ketangguhan pikap miliknya, PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) mengadakan sesi fun test drive yang bertempat di Bintaro. Mobil yang diuji adalah Super Ace HT.

Untuk menyimulasikan kondisi muatan sebenarnya, mobil akan dibebani oleh barang bawaan hingga 1 ton. Rutenya sendiri mencapai 40 km, dengan titik start dari Bintaro, lalu masuk ke jalan tol menuju BSD, dan kembali ke Bintaro.

Liputan6.com berkesempatan untuk mencoba Tata Super Ace HT (High Torque). Tata Super Ace HT merupakan pengembangan dari model Tata Super Ace sebelumnya. Perbedaan terletak di rasio gear 1, 2, dan rasio final.

Tata Super Ace HT dilengkapi dengan mesin 1,4 liter turbo diesel yang sanggup memuntahkan tenaga 70 Tk pada 4.500 rpm dan torsi puncak 135 Nm pada 2.500 rpm. Tenaga dari mesin disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual 5-percepatan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kabin yang Minim Fitur

Masuk ke dalam kabin, tidak banyak hal yang bisa dinikmati. Sebab, mobil ini memang dirancang untuk fokus pada kebutuhan bisnis. Jangan berharap ada sistem hiburan, power window, sistem pendingin udara, dan lain sebagainya.

Panel instrumen menunjukkan spidometer, suhu mesin, sisa bahan bakar, dan trip meter. Untungnya, Tata Motors masih menyematkan sistem power steering yang mempermudah bermanuver, terutama saat parkir.

Untuk diketahui, varian yang dicoba adalah DLS yang dibanderol Rp 125,6 juta on the road Jakarta. Jika ingin mendapatkan AC dan power window, Anda dapat melirik DLE yang dibanderol Rp 138,9 juta on the road Jakarta.

 

3 dari 4 halaman

Strategi Berkendara agar Irit BBM

Karena pengujian kali ini bertujuan untuk mendapatkan konsumsi bahan bakar terbaik, maka metode berkendara yang digunakan adalah eco driving. Untuk melaju dari posisi diam, posisi gear berada di posisi 1, lalu kopling dilepas perlahan-lahan bersamaan dengan pedal gas yang diinjak perlahan. Begitu momentum sudah didapat dan kecepatan dirasa cukup, gear dipindahkan ke posisi 2.

Perlu strategi khusus saat menghadapi tanjakan. Sebelum melahap tanjakan, kecepatan mobil ditambah secara perlahan untuk mendapatkan momentum yang tepat. Saat melahap tanjakan, posisi gear disesuaikan dengan momentum dan juga sudut tanjakan. Memang terdengar seperti hal yang mudah, tapi dengan membawa muatan 1 ton, maka melahap tanjakan semakin menantang.

Begitu menghadapi turunan, ini merupakan kesempatan emas untuk mendapatkan momentum tanpa perlu membuang bahan bakar. Tentu transmisi tetap terhubung dengan mesin agar tidak membahayakan.

 

4 dari 4 halaman

Hasil Pengujian

Kondisi lalu lintas stop and go menjadi tantangan yang cukup berat. Misalnya saat menghampiri lampu merah, mobil diusahakan jangan berhenti total agar momentum tidak terbuang sia-sia. Liputan6.com mengurangi kecepatan dengan perlahan untuk menunggu lampu hijau, setelah lampu hijau menyala, mobil masih melaju pelan dan momentum tidak terbuang.

Adapun saat melewati jalan tol, kecepatan diusahakan konstan. Liputan6.com mempertahankan kecepatan 60 km/jam dengan posisi gear 5. Meskipun tidak ada penunjuk putaran mesin, kecepatan ini dirasa ideal, sekaligus 60 km/jam merupakan batas kecepatan minimum di jalan bebas hambatan.

Setelah berhasil menaklukkan semua rute. Liputan6.com mengisi kembali bahan bakar hingga penuh, karena metode pengujiannya adalah full to full. Dengan total bahan bakar 2,9 liter, jarak yang berhasil ditempuh adalah 40,6 km. Dengan begitu, konsumsi rata-ratanya adalah 14 km/liter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.