Sukses

Tesla Diramalkan Menuju Kebangkrutan, Tidak Sampai 2019?

Mantan Wakil Ketua General Motors (GM), Bob Lutz, berkelakar jika Tesla tengah menuju kebangkrutan. kapan?

Liputan6.com, California - Mantan Wakil Ketua General Motors (GM), Bob Lutz, mengeluarkan pernyataan yang cukup bikin kuping panas. Terlebih bagi Elon Musk, pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Tesla.

Bagaimana tidak, mantan petinggi pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut, berkelakar jika Tesla tengah menuju kebangkrutan. Bahkan, umur dari perusahaan yang berdiri sejak Juli 2003 ini tidak akan bertahan hingga dua tahun mendatang.

"Perusahaan, orang-orangnya akan gulung tikar. Pada tingkat ini, mereka tidak akan pernah sampai di 2019," jelas Lutz seperti dilansir Carscoops, ditulis Rabu (22/11/2017).

Masih menurut Lutz, Tesla tidak memiliki keuntungan yang jelas dibandingkan produsen mobil mapan lainnya. Hal tersebut, termasuk ketika Tesla memproduksi kendaraan listrik.

"Tidak ada resep rahasia di Tesla. Mereka menggunakan baterai lithium-ion yang sama seperti yang lainnya," tambahnya.

"Keuangan mereka tengah berdarah-darah, mereka harus mencari tambahan modal lagi," pungkasnya.

Untuk diketahui, Tesla sendiri memang baru saja meluncurkan roadster generasi kedua terbarunya, di California, Amerika Serikat. Namun, Lutz menilai hal tersebut hanya pengalihan isu, terkait masalah produksi Model 3.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mobil pakai roket

Baru beberapa hari berlalu setelah Tesla memperkenalkan mobil listrik Roadster generasi kedua dengan performa yang di luar ekspektasi. Elon Musk mengungkapkan ini adalah era baru dari sebuah sportscar, pasalnya mobil tersebut akan dilengkapi dengan teknologi roket.

Dilansir Carscoops, melalui sebuah cuitan di Twitter pada 20 November 2017. Elon Musk mengatakan akan ada sebuah paket khusus untuk Tesla Roadster yang terinspirasi dari teknologi roket, dan mobil dapat terbang untuk jarak yang pendek.

Ya, Elon Musk terlihat serius untuk mewujudkan ambisinya. Maka Roadster akan menjadi 'pembunuh supercar' sekaligus mobil yang bisa terbang. "Teknologi roket yang disematkan pada mobil membuka jalur untuk berbagai kemungkinan," ungkapnya.

Elon Musk dikenal sebagai pribadi yang ambisius, bahkan terlalu jauh dibanding pikiran kebanyakan orang. Sebelumnya, Elon Musk pernah berpikir manusia dan AI (artificialy intellegence/ kecerdasan buatan) dapat melebur menjadi AI-human symbiotes.

Namun, bisa saja Roadster berteknologi roket menjadi kenyataan. Pasalnya, Tesla Roadster memiliki performa yang tidak bisa dibayangkan sebelumnya. Dengan tiga motor elektrik dan baterai berspesifikasi 200 kWh, akselerasi 0-96 km/jam hanya membutuhkan waktu 1,9 detik. Untuk mencapai kecepatan 160 km/jam hanya membutuhkan waktu 4,2 detik dan melesat hingga kecepatan puncak 402 km/jam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.